Waktu itu, salah seorang member forum komunitas seleksi masuk perguruan tinggi membaca Kompas edisi 23 Desember 2008. Dan betapa mengejutkan, ada iklan seperti ini :
simak ui
Inilah Jadwal Penerimaan Mahasiswa UI 2021 dari Jenjang D3 sampai S3
Belum lama ini, UI telah merilis jadwal penerimaan mahasiswa baru 2021, mulai dari jenjang diploma, sarjana, magister, sampai doktor. Berikut ini anakui.com akan merangkum jadwal penerimaan mahasiswa UI tahun ini. Jangan lupa dicatat ya, Pejuang Jakun 2021!
1. Vokasi
Vokasi atau jenjang diploma membuka dua jalur penerimaan mahasiswa, yaitu melalui PPKB dan SIMAK UI.
Untuk jalur PPKB, pendaftarannya akan dilaksanakan pada tanggal 4 Februari sampai 6 Maret 2021. Jalur ini merupakan jalur tanpa tes alias jalur rapor khusus dari UI. Hasilnya akan diumumkan pada 26 Maret 2021.
Sementara itu, untuk jalur SIMAK UI, pendaftarannya akan dilaksanakan pada 3 Mei sampai 9 Juni 2021. Tesnya direncanakan akan diselenggarakan pada 19 dan 20 Juni 2021. Hasilnya akan diumumkan pada 30 Juni 2021.
2. S1 Reguler
Sama seperti program sarjana pada umumnya, S1 Reguler membuka jalur SNMPTN, SBMPTN, dan SIMAK UI.
Untuk SNMPTN, pendaftarannya akan dilaksanakan pada 15—24 Februari 2021. Hasil seleksinya akan diumumkan pada 22 Maret 2021.
Untuk SBMPTN, pendaftarannya akan dilaksanakan pada 15 Maret sampai 1 April 2021. Ujiannya akan diselenggarakan sebanyakan dua gelombang. Gelombang 1 dilaksanakan pada 12—18 April 2021 dan gelombang 2 dilaksanakan pada 26 April sampai 2 Mei 2021. Hasilnya akan diumumkan pada 14 Juni 2021.
Untuk SIMAK UI, jadwalnya sama seperti Vokasi.
BACA JUGA: Jangan Coba-coba Curang, UI Antisipasi Kecurangan pada SIMAK UI Online
3. S1 Paralel
S1 Paralel merupakan jenjang yang kurang lebih sama seperti S1 reguler. Hal yang membedakan adalah tidak adanya batasan usia pendaftar dan jalur masuknya sama seperti Vokasi, yaitu PPKB dan SIMAK UI. Oleh karena itu, jadwal penerimaannya juga sama seperti Vokasi.
4. S1 Kelas Khusus Internasional (KKI)
S1 KKI merupakan jenjang sarjana yang memungkinkan mahasiswanya memiliki double degree ketika lulus nanti. Hal tersebut karena UI bekerja sama dengan universitas mitra di luar negeri. Jalur masuknya terbagi menjadi dua, yaitu Talent Scounting dan SIMAK Kelas Internasional.
Talent Scounting merupakan jalur tanpa tes khusus untuk kelas internasional. Jadwal penerimaannya sama seperti PPKB. Sementara itu, jadwal SIMAK Kelas Internasional juga sama seperti SIMAK UI untuk Vokasi, S1 Reguler, dan S1 Paralel.
5. S1 Ekstensi
S1 Ekstensi merupakan jenjang sarjana khusus bagi lulusan D3. Jenjang ini membuka jalur SIMAK UI untuk pendaftarannya yang dilaksanakan pada 7 Juni sampai 9 Juli 2021. Ujiannya akan dilaksanakan pada 18 Juli 2021. Hasilnya akan diumumkan pada 16 Agustus 2021.
6. Profesi, Magister, Doktor, dan Spesialis
Untuk jenjang non-sarjana, jadwal penerimaannya akan dibuka tiga kali dalam satu tahun, yaitu SIMAK UI semester gasal gelombang 1, gelombang 2, dan SIMAK UI semester genap.
Untuk SIMAK UI semester gasal gelombang 1, pendaftarannya akan dilaksanakan pada 8 Februari sampai 8 Maret 2021. Ujiannya akan dilaksanakan pada 21 Maret 2021. Hasilnya akan diumumkan pada 23 April 2021.
Untuk SIMAK UI semester gasal gelombang 2, pendaftarannya akan dilaksanakan pada 7 Juni sampai 9 Juli 2021. Ujiannya akan dilaksanakan pada 18 Juli 2021. Hasilnya akan diumkan pada 16 Agustus 2021.
Sementara itu, untuk SIMAK UI semester genap, rencananya akan membuka pendaftaran pada Oktober 2021. Ujiannya akan dilaksanakan pada November 2021. Hasilnya akan diumumkan pada Desember 2021. Belum ada tanggal yang pasti terkait jadwal tersebut.
Khusus untuk program Spesialis, Spesialis Fakultas Kedokteran (FK) membuka pendaftaran hanya pada periode tertentu. Selain itu, Spesialis FK sering kali membuka pendaftaran lebih awal dari jadwal yang ditetapkan. Jadi, bagi Sobat AnakUI yang ingin mengambil program ini, dapat memantau laman resmi atau media sosial FK UI secara berkala.
***Untuk jadwal SNMPTN dan SBMPTN, jika terdapat perbedaan tanggal dengan laman Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT), maka yang berlaku adalah jadwal yang tertera pada laman tersebut.
Sementara itu, untuk jadwal SIMAK UI, jika terdapat perbedaan tanggal dengan laman penerimaan UI, maka yang berlaku adalah jadwal di laman tersebut. Jadi, Sobat AnakUI dapat mengecek informasi tersebut di penerimaan.ui.ac.id atau media sosial UI secara berkala, ya.
Semangat, Pejuang Jakun 2021!
BACA JUGA: Intip 5 Jurusan di UI yang Paling Diminati
Jangan Coba-coba Curang, UI Antisipasi Kecurangan pada SIMAK UI Online
Ada yang berbeda dengan pelaksanaan ujian SIMAK UI (Seleksi Masuk Universitas Indonesia) tahun ini. Karena pandemi virus corona yang terjadi pada tahun ini, Universitas Indonesia memutuskan untuk tetap melaksanakan ujian mandiri secara daring. Ujian daring ini akan menggunakan sistem Computer Based Test (CBT). Nantinya setiap peserta membutuhkan bantuan perangkat pintar untuk mengakses laman tes SIMAK UI. Eits, meski ujian daring, bukan berarti kamu bisa berlaku curang, lho!
Pasalnya, untuk mengantisipasi potensi kecurangan dalam ujian online SIMAK UI, Universitas Indonesia menerapkan aplikasi anti curang. Sistem yang terdapat pada aplikasi ini akan mengawasi peserta ujian selama ujian berlangsung.
Sebelum mengikuti proses seleksi masuk Universitas Indonesia, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan nih. Yuk simak artikelnya hingga habis untuk tahu informasi lebih jauh seputar pelaksanaan SIMAK UI.
1. Siapkan perangkat yang mendukung
Pertama, jangan lupa untuk menyiapkan perangkat ujian berupa laptop/desktop yang disertai webcam. Kamu juga bisa menggunkana telepon genggam atau tablet dengan resolusi minimal 1.280 x 720 px. Selain itu, gunakan browserFirefox 78 atau Chrome 83 dan pastikan koneksi internet stabil dan baik selama ujian berlangsung. Sebab, SIMAK UI tidak bertanggung jawab atas permasalahan yang disebabkan oleh koneksi internet peserta ujian. Bila kamu tidak memenuhi dua persyaratan ini, kamu tidak bisa mengikuti ujian karena aplikasinya hanya mendukung komputer dengan spesifikasi di atas.
BACA JUGA: Mau Lulus SIMAK UI? Yuk Simak 5 Tips Ini
2. Persiapkan Diri dan Cetak Kartu Ujian
Kedua, meskipun pelaksanaan ujian dilakukan secara daring, kamu harus tetap berpakaian rapi dan menempelkan kertas ukuran 20 x 10 cm pada baju yang menunjukan kode sesi ujian. Jangan lupa untuk mencetak kartu ujian sebelum melaksanakan ujian ya! Kartu ini berguna untuk mengetahui nomor dan alamat website SIMAK UI.
BACA JUGA: Mengenal Ujian Berbentuk Esai di SIMAK UI dan Contoh Soalnya
3. Lakukan Ujian di Ruangan Sepi
Ujian daring bukan berarti kamu bisa bekerja sama, lho! Nah, selama ujian berlangsung, kamu diminta untuk mengerjakan soal di ruangan sendirian tanpa ada orang lain di ruangan tersebut.
Jangan coba-coba untuk bekerja sama, mencari jawaban di internet atau menggunakan joki selama ujian berlangsung. Sebab, UI melakukan monitoring melalui kamera yang terpasang pada perangkat peserta. UI akan memberikan sanksi tegas berupa pembatalan hasil seleksi apabila peserta tertangkap basah melakukan pelanggaran.
Menjawab persoalan keterbatasan jaringan yang tidak merata di seluruh daerah, Universitas Indonesia menggunakan web browser yang menyimpan cache, sehingga jawaban dari soal yang telah terisi masih tersimpan dan dapat muncul saat jaringan kembali stabil.
Kamu juga dilarang untuk mengambil gambar, menyalin dan menyebarkan soal ujian. Selain itu, peserta juga tidak diizinkan menggunakan kalkulator selama proses ujian berlangsung. Untuk mengerjakan soal hitungan, siapkan kertas kosong agar kamu bisa mencoret dan mencari tahu jawaban sesuka hati
BACA JUGA: Panduan Pelaksanaan UTBK UI 2020 agar Ujian Berlangsung Aman dan Nyaman
Ujian SIMAK UI ini hanya berlangsung pada waktu yang telah ditentukan. Untuk itu, persiapkan diri semaksimal mungkin dengan mengikuti panduan di atas. Sebab, UI tidak memberikan tambahan waktu bagi peserta ujian yang terlambat atau mengalami gangguan koneksi internet dan gangguan teknis lainnya. Semoga pelaksanaan ujiannya lancar ya! Kami tunggu di kampus perjuangan.
Mau Lulus SIMAK UI? Yuk Simak 5 Tips Ini
Setelah SMA, kira-kira kamu akan berencana melanjutkan pendidikan kemana nih? Bila kamu bercita-cita untuk masuk UI, ada baiknya kamu mempersiapkan diri untuk menghadapi Seleksi Masuk Universitas Indonesia atau SIMAK UI. Dengan mengikuti SIMAK UI, kamu dapat memperbesar kans untuk menjadi mahasiswa Universitas Indonesia.
Sebelum menghadapi SIMAK, ada beberapa hal yang perlu kamu persiapkan. Nah, AnakUI telah membuat tips kece yang bisa kamu terapkan untuk mempersiapkan Seleksi Masuk Universitas Indonesia. Mau tahu apa saja tipsnya? Yuk, simak baik-baik!
1. Tentukan Gaya Belajar
Kamu bisa memulai persiapan SIMAK UI dengan cara menentukan gaya belajar yang tepat maupun program studi yang kamu pilih. Dengan menentukan gaya belajar, kamu dapat lebih mudah menguasai materi dengan waktu sesingkat mungkin.
Misal, bila kamu termasuk tipe visual, kamu bisa belajar dengan cara membuat mind map materi dan menghiasnya semenarik mungkin. Bila gaya belajarmu auditori, kamu bisa minta bantuan temanmu untuk menjelaskan materi dan membahasnya bersama-sama.
2. Kuasai Materi
Pelajari dan kuasai semua materi. Eits, menguasai materi di sini bukan berarti kamu harus menghafal seluruh materi, namun kamu harus memhami konsepnya. Pemahaman konsep yang baik akan memudahkan kamu dalam menjawab soal, terutama soal analisis.
3. Latihan Soal
Perbanyak latihan soal, terutama menggunakan soal SIMAK tahun sebelumnya. Dari latihan soal ini, kamu akan mendapatkan bayangan tipe soal yang akan keluar saat ujian nanti. Kamu bisa mulai latihan soal dari kumpulan soal yang dapat kamu temukan di internet maupun toko buku. Agar lebih hemat, kamu juga bisa minta soal latihan soal atau soal SIMAK UI tahun sebelumnya ke senior yang pernah atau sedang berkuliah di Universitas Indonesia.
BACA JUGA: Intip 5 Prodi di UI yang Paling Diminati
4. Siapkan strategi
Untuk memenangkan sebuah pertempuran, tentunya kita harus punya strategi khusus agar tidak gagal. Begitu juga saat menghadapi SIMAK UI. Kamu harus memikirkan strategi yang tepat agar bisa lulus SIMAK UI.
Saat ujian, kerjakanlah soal yang dirasa mudah, lalu dilanjutkan dengan soal yang memiliki nilai tinggi. Terakhir, jawab soal yang dirasa sulit dan membutuhkan waktu lama untuk menjawabnya. Jangan lupa untuk mengecek kembali soal yang telah kamu kerjakan dari awal hingga akhir untuk memastikan bahwa semua soal telah terjawab.
5. Berdoa
Sumber: rec.or.idJika sudah menerapkan tips di atas, sekarang yang perlu kamu lakukan adalah berdoa. Berdoa kepada Tuhan agar kamu diberikan hasil yang terbaik dan percaya bahwa Tuhan telah mengatur semuanya. Jangan lupa untuk minta dilapangkan bila hasilnya tidak sesuai dengan harapan. Hal ini berguna agar kamu tidak berlarut-larut dalam kesedihan.
Jangan lupa untuk selalu memantau akun media sosial SIMAK UI untuk tahu perkembangan terbarunya. Siapa tahu ada perubahan materi atau perubahan sistematika ujian kan!
BACA JUGA: Hi Maba UI, Ini Tipe-Tipe Senior yang akan Kamu Temui di UI
Mengenal Ujian Berbentuk Esai di SIMAK UI dan Contoh Soalnya
Ujian SIMAK UI: Menulis essay. Memangnya Seperti Apa Ujian Esai di SIMAK UI?? Sejak tahun 2019, ujian seleksi mandiri UI atau yang biasa disebut dengan SIMAK UI menambah sebuah tes yaitu menulis esai untuk menyaring mahasiswa yang ingin mendaftar ke Universitas Indonesia. Esai yang dibuat oleh peserta menjadi salah satu penilaian bagi pihak UI untuk menilai apakah kamu layak atau tidak menjadi mahasiswa baru UI. Menulis esai sebagai salah satu syarat untuk masuk ke perguruan tinggi negeri di Indonesia memang tidak umum, tapi sebenarnya ujian masuk perguruan tinggi dengan melakukan tes menulis esai sudah banyak dilakukan oleh hampir seluruh universitas di luar negeri khususnya di Amerika Serikat, di sana ujian dengan menulis esai sudah menjadi hal umum dijadikan sebagai unsur penilaian calon mahasiswa tersebut.
Kenapa harus ada esai segala sih? Bukannya tes potensi skolastik dan tes potensi akademik saja sudah cukup?
Tentu tidak teman-teman. Esai sangat berfungsi untuk pihak universitas dalam menyeleksi mahasiswanya, melalui esai ini pihak universitas dapat melihat dan mengukur kemampuan soft skill si calon mahasiswa, dan melalui esai ini pihak universitas dapat melihat pandangan si calon mahasiswa mengenai suatu topik. Kepala Kantor Humas dan Keterbukaan Informasi Publik Universitas Indonesia Rifelly Dewi Astuti mengatakan “(esai) bisa menggambarkan orang tersebut terhadap toleransi, saling menghormati, begitu”.
Tahun lalu ketika saya ingin mengikuti ujian SIMAK UI, saya cukup kaget karena harus menulis esai dalam ujian ini, dan waktu itu saya belum memiliki gambaran mengenai esai seperti apa yang saya harus buat karena masih sangat sedikit perguruan tinggi yang mengadakan tes ini. Saya juga tidak bisa bertanya pada angkatan sebelumnya karena mereka tidak menjalani tes ini. Saya masih ingat waktu itu saya mengerjakan soal TPA yang berisi soal-soal matematika, IPS dan bahasa inggris terlebih dahulu, kemudian sesi istirahat, dilanjut dengan sesi berikutnya yaitu menulis esai selama 45 menit dan sesi yang terakhir yaitu TPS.
BACA JUGA : Setelah Lulus, Coba 5 Tips Mempersiapkan Ujian Masuk Perguruan Tinggi Ini Selama #DiRumahAja
Bagaimana Ujian Esai di Negara Lain?
Tidak ada yang benar atau salah dalam mengerjakan tes esai, sekali lagi tes ini diperlukan untuk melihat karakteristik, soft skill, dan pandangan si calon mahasiswa. Negara China juga menerapkan sistem menulis esai dalam proses penerimaan mahasiswa barunya, kalau Indonesia memiliki SBMPTN maka China memiliki tes bernama gaokao. Tes yang diujikan gaokao ini termasuk literatur China, matematika, dan foreign language yang kebanyakan bahasa inggris, dan menulis esai. Jika siswa memilih seni liberal sebagai jurusan di sekolah menengah, mereka perlu mengambil tes tambahan yang berkaitan dengan sejarah, politik dan geografi. Sementara itu, jika mereka memilih sains, mereka akan mengikuti tes tambahan fisika, kimia, dan biologi.
Dalam esai ujian gaokao, peserta tes biasanya diberikan dua jenis esai yaitu “besar” (terdiri dari 700-800 kata) dan “kecil” (150 kata). Jawaban kemudian dinilai oleh evaluator. Soal esai dari gaokao terbilang cukup unik misalnya: Bagaimana reaksi Thomas Edison terhadap smartphone? Atau seperti ini “Wadah untuk susu selalu kotak; wadah untuk air mineral selalu botol bundar; botol anggur bundar biasanya ditempatkan dalam kotak persegi. Tulis komposisi filosofi antara bulat dan persegi” Bagaimana? Soalnya sangat unpredictable bukan?
Contoh Soal Esai di SIMAK UI
Tapi tenang saja, sepertinya soal esai SIMAK UI tidak akan berbeda jauh seperti soal yang tahun lalu, yaitu “ada 9 nilai budaya UI, beberapa diantaranya adalah kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab, apa yang telah kamu lakukan di masa lalu terhadap nilai tersebut?” Kurang lebih soal tahun lalu seperti ini, saya agak lupa sedikit, intinya tentang apa saja hal yang pernah kamu lakukan di masa lalu dengan 3 nilai tersebut, peserta diberi waktu 45 menit untuk menuliskan esainya di kertas yang terlah disediakan.
Tahun ini mengingat SIMAK UI diadakan online belum ada kepastian apakah menulis esai akan tetap dilakukan, namun tidak ada salahnya untuk kamu belajar cara menulis esai yang baik karena menulis esai akan sering dilakukan jika kamu duduk di bangku kuliah.
BACA JUGA: 5 Hal Yang Bisa Kamu Lakukan Untuk Cari Uang Sambil Kuliah
Referensi gambar header: reddit.com
Kabar Gembira, Sekarang SIMAK UI Kosongkan Jatah S1 Reguler!
Buat kamu para siswa SMA yang pengen masuk UI, pasti tau dong ada beberapa jalur untuk bisa masuk ke kampus favorit di Indonesia ini. Perguruan Tinggi Negeri terbaik di Indonesia yang juga peringkat 67 se-Asia tahun 2016 versi lembaga pemeringkat dunia Quacquarelli Symonds (QS) ini selalu ramai peminat apapun jurusannya. Sehingga, bukan rahasia lagi kalau Universitas Indonesia harus sangat selektif nih dalam menyeleksi setiap calon mahasiswanya tiap tahun.
Seperti yang kita tau, kalau untuk masuk UI kita bisa lewat tiga jalur, yakni SNMPTN, SBMPTN, dan SIMAK UI. Pada tahun lalu, peminat UI melalui jalur SBMPTN dan SNMPTN mencapai angka 55.000 orang dengan daya tampung hanya 1415 kursi atau setiap peserta memiliki kesempatan 2,5% masuk di semua jurusan UI, yang artinya setiap 100 orang hanya 2 orang yang berkesempatan mencicipi kuliah di UI. Itupun tanpa kita request jurusannya. Sementara itu, peminat yang lewat jalur SIMAK UI, sekitar 37.456 peserta yang memperebutkan sebanyak 2.537 bangku terbagi dalam tiga program pendidikan, yakni Vokasi, Sarjana Reguler, dan Paralel.
Nah, seperti yang kalian lihat dari angka-angka di atas, SIMAK UI meskipun lebih sedikit peminatnya dan daya tampungnya lebih banyak, tapi itu masih dibagi ke dalam sembilan program pendidikan. Jadi, bagi kalian lulusan SMA yang mau kuliah di UI kelas Sarjana Reguler, kalo kita pukul rata dibagi sembilan, kuota Sarjana Reguler cuma kebagian 280an kursi. Weits, inget ya itu cuma perhitungan matematis ala kita aja, karena yang pasti setiap tahun dan setiap program punya kuotanya masing-masing.
BACA JUGA: SIMAK UI: Coba di SIMAK
Anyway, kalian tau nggak sih bedanya SIMAK UI, SBMPTN, dan SNMPTN?
SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) adalah seleksi yang dilihat dari nilai rapor kalian selama sekolah guys. Jadi, kalau kalian punya nilai rapor yang baik selama sekolah dan tepat dalam memilih jurusan, kalian bisa berkesempatan masuk UI TANPA TES. Sedanngkan, SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) adalah seleksi yang dilakukan dengan mengikuti serangkaian tes tertulis serentak di seluruh Indonesia, mulai dari TPA (Tes Potensi Akademik), TPD (Tes Pengetahuan Dasar) baik saintek maupun soshum, sesuai jurusan yang kalian pilih.
Jalur terakhir untuk masuk UI itu adalah SIMAK UI. SIMAK UI (Seleksi Masuk Universitas Indonesia) adalah ujian seleksi terpadu masuk UI yang diselenggarakan kampus makara bagi calon mahasiswa yang pengen masuk UI. Tes ini juga hampir sama seperti SBMPTN, yakni tertulis dan serentak dilakukan di seluruh Indonesia. Tes ini diperuntukkan bagi para calon mahasiswa yang bakal mengambil program pendidikan Vokasi (D3), Sarjana Reguler, Sarjana Paralel, Profesi, Spesialis, Magister dan Doktor. Nah, kalau program Sarjana Kelas Internasional dan Sarjana Kelas Ekstensi tesnya dilakukan di waktu yang berbeda.
Fyi, 9 Januari lalu, format SIMAK UI baru aja dirubah. Perubahan ini bisa membuka harapan baru nih buat kalian yang mau kuliah di UI Program Sarjana Reguler tahun 2017 ini. Kenapa eh kenapa? Apa kabar terbarunya? Apaan sih? Penasaran ya?
Yup, mulai tahun ini SIMAK UI bagi lulusan SMA hanya diperuntukkan bagi program pendidikan Vokasi, Paralel, Internasional, Profesi, Spesialis, Magister, Doktor, dan Ekstensi. Tidak lagi diperuntukkan untuk Program Sarjana Reguler. Ketetapan tersebut merujuk pada Peraturan Menteri Riset,Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor No. 126 Tahun 2016 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi Negeri. Alokasi daya tampung penerimaan mahasiswa S1 Reguler melalui jalur SNMPTN adalah sebesar 30 %, dan pada jalur SBMPTN sebesar 70 %. Dengan ketetapan baru tersebut, maka penerimaan mahasiswa S1 Reguler melalui jalur SIMAK UI pada tahun ini ditiadakan.
Dihapusnya kebijakan Program Sarjana Reguler melalui SIMAK UI, otomatis membuat kuota SBMPTN bertambah, yang berarti bangku Sarjana Reguler via SBMPTN ditambah sekitar 280an bangku, berdasarkan hitungan matematis ala penulis di atas.
Entah ini merupakan gembira atau tidak, yang jelas kamu yang pengen banget masuk kelas reguler tinggal maksimalin diri di SNMPTN atau SBMPTN, nggak usah daftar dan ikut tes SIMAK lagi yang “katanya” soal-soalnya cuma bisa diSIMAK!
BACA JUGA: Adik-adik SMA Mau Masuk Universitas Indonesia? Sssst, Ini Jalur Rahasianya!
Jadi, buat kalian yang ngebet banget masuk UI kelas reguler, sekarang mesti persiapkan diri lebih matang lagi. Setidaknya, kuota masuk UI yang tadinya kepotong SIMAK UI, sekarang hanya diperuntukkan melalui SNMPTN dan SBMPTN. SEMANGAT! Kasih tau juga ke teman-teman kalian yang ngebet kawin jadi anak UI dengan cara share artikel ini melalui akun Facebook, Twitter, dan Line kalian biar semuanya tau, kalo UI selalu hadir buat kalian yang membutuhkan!
Pernah Gagal Keterima di UI? Jangan Putus Asa, Coba Deh Tempuh Jalur Khusus Ini
Lulus Ujian Nasional adalah salah satu peristiwa penting dan membahagiakan di dalam hidup karena kita seolah terbebas dari bulan-bulan penuh ketegangan. Sekaligus jadi pertanda berakhirnya pakai seragam setiap hari ditambah lagi iming-iming libur panjang menanti di depan mata. Tapi di balik kebahagian tersebut, tersimpan sebuah pertanyaan yang sangat penting, “Setelah ini mau lanjut kemana?”
Sebagian ada yang langsung kerja dan banyak juga yang lanjut kuliah. Buat yang ke jenjang perkuliahan, tentu punya keinginan untuk masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN), termasuk Universitas Indonesia.
Bagi yang ngebet masuk UI, semua jalur dan kesempatan dicoba semua, mulai dari SNMPTN, SBMPTN, jalur prestasi, dan SIMAK UI. Kadang kerasa capek sih, tapi demi bisa kuliah di PTN favorit gak ada salahnya berjuang sedikit lagi. Ya, walaupun mungkin ada juga di antara kita yang nekat ikut seleksi PTN dengan persiapan yang kurang maksimal alias coba-coba atau mencari keberuntungan.
Namun, ternyata masuk PTN apalagi UI gak hanya soal kepintaran semata. Kalau diibaratkan diagram lingkaran, ada faktor lain yang juga ikut mendukung. Misalnya aja nih dari niat, doa, persiapan, keuangan, keketatan persaingan, dan keberuntungan. Ada anak yang merasa dirinya pintar tapi karena persiapan kurang maksimal akhirnya gak keterima. Ada juga yang di sekolah dulu pas-pasan tapi karena punya niat yang tinggi dia maksimalin persiapannya, eh akhirnya keterima dan ngakunya dia beruntung. Inilah dinamika persaingan, dan pasti aja ada manusia yang merasa kecewa ketika gak keterima
Nah, buat kalian yang pernah ngalamin paitnya kegagalan dalam ajang seleksi masuk UI dan masih punya ambisi serta niatan yang kuat untuk masuk UI, simak baik-baik ya jalur khusus di bawah ini. Mungkin aja bisa jadi jalan kalian kedepan untuk bisa kuliah di UI.
BACA JUGA: Adik-adik SMA Mau Masuk Universitas Indonesia? Sssst, Ini Jalur Rahasianya!
Ikut Seleksi Program Paralel
Buat kalian yang pernah beberapa kali coba ikutan simak UI atau SBMPTN tapi belum berhasil, gak ada salahnya kalian coba ikut seleksi program paralel. Keistimewaan program ini adalah tidak ada batasan usia bagi pendaftar dan pada umumnya memiliki tingkat persaingan yang sedikittttt… relatif agak longgar dibanding program reguler. Namun, perlu kalian ketahui biaya perkuliahan program paralel ini lebih mahal dibanding reguler dan tidak mengenal beasiswa.
Ikut Seleksi Program Ekstensi
Program ini dikhususkan bagi kalian yang sudah memiliki ijazah D3 (diploma 3) pada bidang pendidikan tertentu (bersesuaian dengan program studi / jurusan yang ingin dituju). Program ini juga gak mengenal beasiswa tapi punya kekushusan, yaitu jam kuliahnya sore. Kalau boleh sharing, ini adalah jalur yang menghantar mimin sehingga bisa kuliah di UI sekarang ini.
Jadi, dulu pas baru lulus SMA mimin dan orang tua pengen banget mimin bisa kuliah di UI, tapi jujur aja karena persiapan yang gak maksimal saat itu mimin gagal keterima di UI walaupun udah banyak-banyakin doa. Karena gak keterima akhirnya mimin kuliah D3 di salah satu politeknik milik Kementerian Kesehatan dan sempat selama tiga tahun mengubur keinginan kuliah di UI. Namun, setelah lulus D3 dan setelah bekerja selama hampir 2 tahun mimin punya keinginan untuk melanjutkan kuliah ke jenjang yang lebih tinggi demi masa depan yang lebih baik dan tiba-tiba keinginan untuk bisa kuliah di UI muncul kembali.
Dengan modal niat, doa, dan persiapan akhirnya mimin bisa lolos seleksi SIMAK UI program Ekstensi. Ternyata niat dan doa yang dulu pernah mimin junjung tinggi agar bisa masuk UI gak sia-sia dan terjawab juga walau pada kenyataannya mimin harus belok sedikit selama 3 tahun mengambil kuliah D3 dan 2 tahun untuk bekerja, tetapi itu semua justru ngasih mimin banyak banget manfaat dan pengalaman.
BACA JUGA: Panduan Singkat untuk Kamu yang Tertarik dengan Program Studi Manajemen FEBUI
Sedikit bocoran persaingan di Simak UI Program Ekstensi jauh lebih longgar dibanding jalur/program lainnya karena pendaftarnya tidak sebanyak program reguler dan juga lebih sederhana karena ujian yang diberikan hanya dua jenis soal, yakni soal TPA (Tes Potensi Akademik) dan bahasa Inggris.
Untuk TPA soalnya lebih ditekankan kepada kemampuan psikologis dalam penyelesaian masalah secara intelektual sehingga lebih banyak mengandalkan logika berpikir, sedangkan bahasa Inggris lebih ke arah kesesuaian susunan kalimat. Jadi, buat kalian lulusan D3 yang punya keinginan masuk UI jangan takut dan gak usah ragu untuk coba jalur ini karena durasinya berkisar antara 2,5-3 tahun. Ya, memang durasi perjalanan belajar kalian akan sedikit lebih panjang tapi percaya deh pasti ada manfaatnya, kok. Oh iya tidak semua prodi atau jurusan di UI membuka program ekstensi, ya.
Ikut Seleksi Program Pascasarjana
Buat kalian yang udah terlanjur ngambil kuliah sarjana dan hampir selesai tapi pengin ngelanjutin kuliah lagi, program pascasarjana UI bisa jadi pilihan yang baik. Untuk bisa masuk program pascasarjana UI, kalian harus mengikuti seleksi ujian mandiri melalui Simak UI Pascasarjana dimana soal yang diberikan yaitu TPA dan bahasa Inggris.
Ayo share tulisan ini via Facebook, Twitter dan Line, supaya temen kamu yang pernah gagal masuk UI bisa mencoba tiga cara di atas.
Jurusan Ilmu Komunikasi UI: Jurusan Papan Atas yang Banyak Dicari Anak SMA
Komunikasi adalah satu hal yang pasti dilakukan oleh berjuta orang di dunia. Lalu, kenapa harus ada Jurusan Ilmu Komunikasi UI? Ternyata jurusan ini termasuk jurusan papan atas yang banyak dicari oleh anak SMA. Termasuk kamu. Iya, kamu. Jurusan ini memang unik dan penting. Sejak dulu, nenek moyang kita berkomunikasi dengan berbagai cara dan gaya. Mulai dari gaya paling sederhana, tulisan yang paling sederhana, melalui media yang juga sangat sederhana. Namun, perkembangannya sungguh dahsyat hingga sekarang.
BACA JUGA: Jadi Semua Salah dari Sebuah Komunikasi?
Komunikasi adalah ilmu dan seni menyampaikan pesan. Komunikasi juga salah satu bentuk bahasa yang lentur. Tidak akan sama caranya berkomunikasi kepada orang yang lebih tua dan dengan teman sebaya. Untuk itulah, Ilmu Komunikasi diperlukan. Ilmu ini diperlukan agar pesan bisa sampai dengan baik, sesuai dengan sumbernya, dan tepat sasaran. Kesalahan pada komunikasi, meski sedikit saja, akan fatal bahayanya.
Contohnya, betapa banyak pasangan yang harus putus cinta dikarenakan hal ini saja? Eh, omong-omong ini nggak membuka luka lama kamu yang belum kering itu, kan? Oke, kembali lagi pada Jurusan Ilmu Komunikasi. Kamu pasti sudah tahu, kan? Universitas Indonesia adalah tempat yang sangat cocok bagi kamu yang ingin menimba Ilmu Komunikasi ini.
Deskripsi Umum Jurusan Ilmu Komunikasi
Departemen Ilmu Komunikasi UI berada di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik. Departemen ini memiliki tujuan utama agar dapat mencetak lulusan terbaik yang berkualitas dari segi moral dan intelektual untuk menjadi tenaga profesional dalam bidang Ilmu Komunikasi secara teori dan praktiknya di lapangan. Program sarjana (S1) pada jurusan atau departemen ini memiliki tiga jenis kelas. Kelas reguler yang jalur masuknya melalui SNMPTN, SBMPTN, dan SIMAK UI. Kelas paralel melalui jalur ujian tertulis SIMAK UI dan PPKB, kelas berikutnya adalah kelas internasional (double degree program). Ini adalah link fakultas yang bisa kamu lihat (http://commdept.fisip.ui.ac.id/).
Program sarjana memiliki masa studi 8-12 semester dengan jumlah 144 SKS dengan gelar akademik Sarjana Sosial (S.Sos). Di sini kamu akan belajar banyak hal yang berkaitan dengan Ilmu Komunikasi. Diawali dengan teori-teori dasar, berbagai media dalam komunikasi, manajemen dalam berkomunikasi, pemasaran dan bagaimana produksi pesan melalui beragam jenis media massa. Sudah terbayang kan, bagaimana serunya kuliah dan tugas-tugasnya anak Ilmu Komunikasi UI?
Jurusan Ilmu Komunikasi Ini Cocok Bagi Kamu yang…
Jurusan Ilmu Komunikasi cocok bagi siapa saja yang memiliki minat yang tinggi untuk mempelajari dunia komunikasi. Orang yang masuk ke jurusan ini tidak harus orang yang extrovert yang suka dan berani berbicara. Kamu yang pemalu tapi menyukai media di balik layar juga bisa, lho. Komunikasi bukan hanya soal mulut yang berbicara. Apalagi di zaman modern sekarang ini, berbagai jenis media dapat dipakai untuk menyampaikan pesan, bahkan media tanpa suara.
Mata Kuliah, Kurikulum, dan Peminatan
Semakin disebutkan satu per satu mata kuliah yang dipelajari, pasti akan membuatmu semakin menyukai Ilmu Komunikasi. Kalau ibarat peta, seperti dari Sabang sampai Merauke! Semuanya ada.
Dalam program sarjana Ilmu Komunikasi, pada semester dua mahasiswa akan diarahkan pada 5 jenis peminatan, yaitu jurnalisme, komunikasi media, hubungan masyarakat, periklanan, dan Industri kreatif penyiaran. Dari peminatan tersebut dapat dilihat berbagai bidang penyampai pesan.
Jurnalisme misalnya, di sini akan dipelajari tentang mata kuliah Etika Jurnalisme, Jurnalisme Foto, Jurnalisme Online, Meliput dan Menulis Berita, Berita Radio dan TV. Contoh lain mata kuliahnya adalah Pengantar Ilmu Komunikasi, Pengantar Ilmu Politik, Perilaku Konsumen, Pengantar Periklanan, dst. Tugas-tugasnya pun sangat menarik. Akan lebih banyak praktikum, seperti bagaimana membuat iklan, semacam les gratis fotografi, menjadi penyiar berita, dan banyak hal menarik lainnya.
Prospek Kerja
Dalam Ilmu Komunikasi terdapat banyak cabang ilmu yang dipelajari dan beberapa di antaranya akan diperdalam lagi melalui program peminatan. Dari banyak cabang ilmu itu pula, tersedia banyak prospek kerja dengan untuk lulusan sarjana Ilmu Komunikasi. Apa sajakah itu?
Broadcaster, kamu bisa bekerja di dunia penyiaran. Bisa menjadi sutradara, produser, reporter, dan posisi lain yang berkaitan dengan dunia penyiaran. Bukan hanya melalui media televisi, tapi juga radio, media massa berupa surat kabar, tabloid, atau majalah. Bidang lainnya adalah menjadi orang yang terjun di bidang jurnalistik. Membuat bagaimana kemasan yang baik agar berita sampai kepada audiens. Menjadi presenter suatu program atau Master of Ceremony (MC) sebuah kegiatan, bekeja di bidang hubungan masyarakat atau public relation sebuah perusahaan, menyusun strategi komunikasi pemasaran, membuat iklan/advertising dan bahkan merintis usaha event organizer (EO). Bukan main banyaknya peluang kerja lulusan Ilmu Komunikasi ini!
Kampus Lain dengan Jurusan Serupa
Inilah daftar universitas negeri di daerah Jawa Barat dan universitas swasta di sekitar Jakarta. Data ini sesuai dari Badan Akreditasi nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) yang telah mendapatkan nilai A. Untuk daerah Jawa Barat terdapat dua universitas negeri, yaitu Institut Teknologi Bandung dan Institut Pertanian Bogor. Sedangkan, universitas swasta di sekitar Jakarta adalah:
- Universitas Al Azhar Indonesia
- Universitas Bunda Mulia
- Universitas Esa Unggul
- Universitas Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka
- Universitas Persada Indonesia YAI
- Universitas Prof. Dr. Moestopo, dan
- Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi LSPR
Biaya Kuliah
Untuk biaya kuliah pada jurusan ini, mahasiswa sarjana kelas reguler membayar BPO-B setiap semesternya berkisar dari Rp100.000,00-Rp5.000.000,00 saja tanpa perlu lagi membayar uang pangkal karena telah disubsidi oleh pemerintah. Sementara kelas paralel membayar BPO sebesar Rp9.500.000,00 dan uang pangkal sebesar Rp11.000.000,00.
Begitulah gambaran tentang Ilmu Komunikasi. Ini baru sedikit saja dari banyak hal seru dan asik dari dunia Ilmu Komunikasi UI. So, tunggu apa lagi? Join with us now, Guys!
Sumber:
http://commdept.fisip.ui.ac.id/
Panduan Singkat untuk Kamu yang Tertarik dengan Program Studi Manajemen FEBUI
Apa yang terlintas dalam pikiran kamu ketika mendengar kata manajer? Esmud ganteng, wangi yang full-branded stuff seliweran di mal-mal Jakarta? Cowok klimis dengan jas mahal yang berbicara sambil berdiri di depan banyak orang yang duduk memerhatikannya? Atau bapak-bapak yang sibuk memberikan arahan kepada beberapa orang (yang kelihatannya adalah bawahannya)? Atau kamu punya gambaran lain tentang seorang manajer?
Well, bagaimana pun gambarannya, kalau ditanya “Mau nggak jadi manajer?” Siapa yang bisa nolak? Kalau ada yang jawab “Nggak,” itu pasti jawabannya belum lengkap. Lengkapnya… “Nggak nolak!”
Iyalah… siapa sih yang nggak mau jadi manajer? Gaji oke, pekerjaan bergengsi pula. Bisa jadi salah satu pekerjaan yang efektif untuk memikat “calon.” Setuju?! Setuju saja lah.
Satu hal yang pasti, untuk menjadi seorang manajer, kamu harus menguasai ilmu manajemen. Nah, untuk kamu yang bercita-cita menjadi manajer atau menyukai ilmu manajemen, di UI ini kamu berkesempatan untuk merasakan belajar manajemen di sekolah bisnis terbaik di Indonesia, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (dulunya bernama Fakultas Ekonomi UI).
Belajar manajemen di sekolah bisnis terbaik di Indonesia? Yupz! Kamu benar! Itu adalah program studi Manajemen di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Ingin tahu lebih jauh? Silakan scroll-down, Gan!
BACA JUGA: 10 Ide Bisnis Untuk Mahasiswa, Menarik untuk Dieksplorasi!
And this is it, Jurusan Manajemen FEBUI!
Program studi (Prodi) atau jurusan Manajemen merupakan salah satu dari tiga prodi yang ada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia. Dengan akreditasi A, prodi di FEBUI tentunya menjanjikan pembelajaran yang berkualitas untuk menghasilkan praktisi dan ahli manajemen yang berkualitas.
Prodi Manajemen ini memiliki cabang peminatan yang dikenal dengan nama konsentrasi. Konsentrasi yang terdapat di Prodi Manajemen saat ini adalah Keuangan, Pemasaran, Sumber Daya Manusia, serta Organisasi dan Operasi. Setiap tahunnya, prodi ini membuka jalur masuk melalui mekanisme jalur undangan (SNMPTN) dan jalur tertulis (SBMPTN dan SIMAK-UI). Kuota yang didapatkan jalur undangan sama besarnya dengan kuota jalur tertulis (50:50). Seperti prodi lainnya, Manajemen FEBUI memiliki beban studi 144 SKS dan dapat ditempuh dalam waktu minimal 7 semester.
Untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya (dan tentunya kualitas lulusannya nanti), jurusan Manajemen FEBUI telah beberapa kali mengikat kerja sama dengan institusi pendidikan di luar negeri, di antaranya dengan University of Adelaide (untuk program Dual Degree di tahun 2008) dan National University of Singapore (untuk International Joint Research pada tahun 2007-2009). Selain itu di tahun 2008, Prodi Manajemen ini mengadakan kerja sama dengan beberapa BUMN, seperti Bank Indonesia, BNI, Angkasa Pura I, dan Pertamina untuk mengirim mahasiswanya ke institusi-institusi tersebut.
Dan di tahun 2015 ini, PT Bank DBS Indonesia, Fakultas Ekonomi, dan Universitas Indonesia menyepakati kerja sama dalam mata kuliah Manajemen Perbankan yang bertujuan untuk mencetak bankir andal. Perkuliahannya akan dimulai pada semester genap 2015. Modul mata kuliah tersebut disusun bersama-sama antara pihak DBS dan FEBUI dengan komposisi 50 persen teori dan 50 persen sisanya berasal dari pengalaman praktisi perbankan. Mata kuliah ini dibuka tidak hanya untuk Prodi Manajemen, namun jika kamu kuliah di Manajemen, tentunya mata kuliah ini akan dapat menjadi tambahan amunisi ampuh untuk memperkuat kompetensi kamu.
BACA JUGA: 20 Usaha Waralaba Bermodal Kecil untuk Mahasiswa
Mata Kuliah, Kurikulum, dan Peminatan Jurusan Manajemen
Ngomong-ngomong soal mata kuliah, di prodi ini (seperti juga di prodi lainnya) ada mata kuliah wajib dan mata kuliah konsentrasi (sebut saja begitu).
Mata kuliah wajib itu adalah mata kuliah yang wajib diambil oleh semua mahasiswa FEBUI, terlepas dari prodinya (jadi, Prodi Manajemen juga wajib untuk mengambil mata kuliah ini). Mata kuliah tersebut, antara lain Pengantar Akuntansi 1, Pengantar Akuntansi 2, Pengantar Bisnis, Pengantar Ekonomi 1, dan Pengantar Ekonomi 2.
Sedangkan untuk mata kuliah konsentrasi, yang diambil tentunya sangat berkaitan dengan konsentrasi yang diambil. Misalnya kamu mengambil konsentrasi keuangan, maka kamu kemungkinan besar akan bertemu dengan Analisis Laporan Keuangan, Analisis Multivariat dan Analisis Sekuritas. Begitu juga jika kamu mengambil konsentrasi pemasaran, beberapa mata kuliah yang akan kamu temui adalah Komunikasi Pemasaran, Pemasaran Internasional, Pemasaran Jasa, dan Praktikum Riset Pemasaran.
Bingung nggak lihat judul-judul mata kuliah itu? Nggak lah ya?! Semua itu kan ditempuh dalam waktu minimal 7 semester. Nggak berat lah, selama kamu memang suka belajar di jurusan Manajemen. Lagi pula, perjalanan panjang nanti akan terbayar begitu kamu lulus dari Prodi Manajemen ini.
BACA JUGA: 15 Pekerjaan Sampingan dengan Penghasilan Menjanjikan untuk Mahasiswa
Prospek Kerja Jurusan Manajemen
Terus, begitu lulus dari Manajemen, mau kerja apa? Memangnya bisa jadi manajer hanya dengan berbekal lulusan S1? Weits! Jangan salah. Lulusan Manajemen itu memiliki prospek kerja yang sangat luas. Ilmu manajerial yang didapatkan di Prodi Manajemen memungkinkan lulusannya untuk bekerja di berbagai bidang, terutama untuk program Management Trainee (sebagai fast-track ke posisi manajemen perusahaan) yang biasanya dibuka oleh perusahaan-perusahaan multinasional atau pun BUMN.
Tentunya perusahaan-perusahaan tersebut lebih menyukai pelamar yang memahami dunia manajemen. Di sinilah letak kekuatan lulusan jurusan Manajemen. Dan seandainya kamu tidak tertarik untuk menjadi pekerja atau memilih untuk menjadi wirausahawan, maka kuliah di jurusan ini akan sangat membantu kamu nantinya. Ya, karena ilmu manajerial yang didapatkan di bangku kuliah akan sangat membantu kamu membangun bisnis dan mengembangkannya.
BACA JUGA: Biografi Tere Liye, Lulusan Akuntansi UI yang Menjadi Penulis Novel Terkenal
Kampus Lainnya dengan Jurusan Manajemen
Selain di UI, jurusan Manajemen juga terdapat di banyak universitas negeri. Banyak juga universitas negeri yang memiliki jurusan Manajemen dengan akreditasi A. Beberapa di antaranya adalah IPB, ITB, UNAIR Surabaya, Universitas Brawijaya, UNDIP, UGM, Universitas Jember, Unsoed, Unpad, UNS Surakarta, UIN Syarif Hidayatullah, dan UPN Veteran Jogjakarta.
Untuk universitas swasta wilayah Jabotabek, Prodi Manajemen dengan akreditasi A ada di BINUS, Indonusa Esa Unggul, Universitas Islam Bandung, Universitas Islam Jogjakarta, UNIKA Atmajaya, UNIKA Parahiyangan, Universitas Mercu Buana, Universitas Nasional, Universitas Pancasila, Untar dan TRISAKTI.
Biaya Kuliah Jurusan Manajemen di FE UI
Lalu bagaimana soal biaya? Tenaaang. Biaya kuliah di PTN nggak mahal kok. Terlebih lagi UI telah menetapkan Uang Kuliah Tunggal (UKT). Lewat UKT ini, mahasiswa cukup membayar satu kali setiap semester tanpa uang pangkal. Untuk Prodi Manajemen, UKT yang ditetapkan per semesternya adalah Rp5 juta.
Selain itu, ada keringanan pembayaran SPP hingga Rp0, alias gratis, untuk mahasiswa yang memang benar-benar tidak mampu. Semoga info di atas cukup membantu kamu yang tertarik untuk ke Manajemen. Kalau masih ada informasi yang kurang jelas, datangi saja FEBUI langsung. So, happy hunting!
Source:
http://ber-bagi-ilmu.blogspot.co.id/2010/01/mengenal-jurusan-manajemen-feui.html
http://www.ui.ac.id/akademik/biaya-pendidikan.html
Adik-adik SMA Mau Masuk Universitas Indonesia? Sssst, Ini Jalur Rahasianya!
Baiklah, setelah kemaren dunia social media heboh perkara undangan “Bikini Summer Dress Party” yang katanya nih dibikin untuk merayakan keberhasilan teman/gebetan(ada loh mahasiswa yang masih ngegebet anak SMA-pastinya bukan kamu, kamu bukan sih?)/adik yang baru lulus UN. But, let’s skip that one.
Meski baru lulus UN, dan meski UN tidak menjadi ketentuan lulus/tidaknya seorang siswa SMA tahun ini, adik-adik SMA kita tentu belum selesai menghadapi tantangan hidupnya. Malah, mereka baru akan menghadapi tantangan hidup yang sebenarnya. Tantangan yang lebih berat ketimbang ditinggal mantan hanya karena gak mau satu kampus sama kamu demi ngecengin cewek/cowok lain di kampus barunya. Tantangan apa yang lebih berat dari hal semacam itu? Yak, apalagi kalau bukan tantangan untuk masuk Universitas Indonesia.
Tak jarang siswa SMA yang baru lulus & berasal dari daerah, rela berkorban untuk sampai menyeberang ke Pulau Jawa hanya demi satu tujuan, masuk Universitas Indonesia. Ujian masuk Universitas Indonesia memang tidak gampang, bahkan ada yang bilang, makan pizza pakai tangan kiri bisa jauh lebih gampang ketimbang masuk Universitas Indonesia.
BACA JUGA: Biografi Raditya Dika, YouTuber Alumni Politik UI yang Gak Pernah Ngomongin Politik
Cara Masuk UI
Berdasarkan hasil pencarian anakUI.com, jalur untuk masuk UI itu ada 4:
- Jalur Undangan, jalur undangan biasa disebut dengan SNMPTN. Jalur Undangan adalah jalur dimana nilai raport SMA kamu dari semester I sampai dengan semester V dikumpulkan dengan ratusan raport siswa lainnya dan dicari siapa yang paling besar nilainya.
- Jalur PPKB, Jalur PPKB ini diambil dari nilai prestasi kalian di luar sekolah. Contohnya, jika kamu pernah menang juara bulu tangkis se-Mancanegara dan ada sertifikatnya, kamu bisa menyerahkan sertifikatnya ke bagian administrasi UI dan nanti akan dipertimbangkan untuk bisa diterima di UI. Terkait hal ini, semakin tinggi prestasi yang kamu raih, maka semakin besar pula peluang kamu untuk masuk UI dan ngecengin cowok-cowok kayak Andovi Da Lopez yang saat ini tengah menjalani kuliah di Fakultas Hukum UI.
- Jalur SBMPTN, jalur SBMPTN – (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri – atau entah apalagi namanya tahun ini, tiap tahun berubah-ubah istilahnya) – ini biasanya banyak diikuti para pelajar dari yang tahun lalu sampai yang tahun sekarang sekarang ini. Iya betul, pelajar yang lulus tahun lulu juga ada yang ikutan jalur ini. Karena tahun kemarin gak lulus, sekarang ikut lagi. Gak sedikit yang segitunya pengen masuk UI. Jalur ini hanya memilih anak-anak yang ingin masuk PTN lewat test tertulis. Ujian tertulis terdiri atas: Tes Potensi Akademik (TPA) dan Tes Bidang Studi (TBS).
- Jalur Mandiri, Nah, ini dia jalur yang paling susah untuk masuk UI, Jalur mandirinya, biasa disebut dengan nama ‘SIMAK UI‘. Ujiannya sama persis kok kayak SBMPTN, cumannya dia nggak ada Tes Potensi Akademik nya, yang ada cuma Tes Bidang Studi Dasar dan Tes Bidang Studi IPA/IPS. Tapi kalo kalian masuk lewat jalur ini, peluang nya besar banget, kenapa? Karena rata rata yang ikut SIMAK itu lebih sedikit dibanding pengikut SBMPTN.
Nah itu tadi jalur susahnya, sekarang, ternyata anakUI.com sudah menemukan jalur mudahnya!
Seriusan, gak pake bohong! Tanpa tes! Penasaran? Tarik nafas dalam-dalam dulu yah, ini dia:
Cara Masuk UI Tanpa Tes!
Bagi Kamu Yang Dari Daerah:
Dari bandara Soekarno-Hatta naik DAMRI jurusan Pasar Minggu turun di Stasiun Pasar Minggu.
Setelah itu, masuk stasiun, naik kereta jurusan Depok-Bogor, lalu turun di stasiun Universitas Indonesia, setelah pintu kereta terbuka, Voila! Selamat! Kamu sudah berhail masuk UI!
Bagi Kamu Yang Dari Bogor:
Dari stasiun Bogor, tinggalkan kendaraan kamu, naik kereta commuter line jurusan Jakarta Kota atau Tanah Abang, lalu turun di stasiun Universitas Indonesia, setelah pintu kereta terbuka, Voila! Selamat! Kamu sudah berhail masuk UI!
Bagi Kamu Yang Dari Tangerang:
Dari terminal Poris Plawad naik salah satu Agramas C/R/Mayasari Bakti AC74A/AC117, turun di Pasar Rebo. Dari Pasar Rebo, naik angkot D112/T19 turun di seberang kampus Universitas Gunadarma, Margonda. Setelah menyeberang ke arah Universitas Gunadarma, Margonda, jalan sedikit, persis di sebelah kampus Gunadarma ada gang kecil berbentuk semi-jembatan (karena gak sepenuhnya bisa dibilang jembatan) untuk jalan kaki. Tapakilah gang kecil itu, karena sesungguhnya gang itu menuntun kamu untuk mudah masuk UI.
Hati-hati kalau jalan kaki sendirian di sini, suka ketemu jodoh anak UI soalnya.
“Kalau yang tinggal di Jakarta dan bawa kendaraan pribadi caranya gimana kak?”
Coba minta pacar atau orang tuamu yang antar dulu, pasti gampang dan kamu bisa twitteran di jalan tanpa repot-repot nyupir kan. Tinggal siapin mental sama berdoa buat ujian masuknya aja.
Yak, itu tadi Cara Mudah Masuk Universitas Indonesia. Mudah kan? Kalau bingung-bingung coba unduh suatu aplikasi berteknologi canggih bernama “Google Maps” di smartphone kamu. Kampus UI bisa ditemukan sangat mudah lewat aplikasi tersebut. Percaya deh!
“Kak, kalau jadi mahasiswa UI ada cara mudahnya gak kak?”
Ada, cuma 3 caranya.
“Apa itu kak?”
Belajar
Berdoa
Percaya Diri
Jika jadi mahasiswa UI itu gampang, maka semua orang pastilah sudah jadi alumni UI. Jika hidup hanya perlu mencari gampang, maka pastilah kita tidak perlu uang untuk ditabung demi bisa nonton konser JKT48 atau nyetok bahan makanan di kosan.
Jadi, kamu mau masuk UI atau jadi mahasiswa UI?
Share tulisan ini di Twitter, Facebook atau LINE kamu, maka kemungkinan besar teman-teman kamu akan mendoakan kamu yang baru Lulus SMA/Sederajat untuk jadi mahasiswa UI beneran. Amin!
BACA JUGA: Biografi Tere Liye, Lulusan Akuntansi UI yang Menjadi Penulis Novel Terkenal
Photo Credit: Mohamad Sani via Compfight cc
UI Goes to Banyuwangi 2014
UI Goes To Banyuwangi merupakan rangkaian kegiatan sosial pendidikan yang bertujuan untuk membuka wawasan siswa (calon mahasiswa), khususnya di Kabupaten Banyuwangi, tentang pentingnya dunia pedidikan dan dunia perkuliahan, khususnya Universitas Indonesia. Selain itu, kegiatan ini juga … Baca Selengkapnya
SIMAK UI 2011: Pendaftaran 3-24 Juni 2011, Ujian: 3 Juli 2011
pernyataan penulis: tulisan ini copy paste dari iklan SIMAK UI di Kompas Cetak, Minggu 5 Juni 2011, halaman 26. anakUI.com bukan website resmi Universitas Indonesia, jadi jangan jadikan halaman ini sumber informasi utama tentang SIMAK UI. … Baca Selengkapnya
Parodi Opini Si Doel: MAK… Oh… SIMAK…
Chapter 1 Cerita Si Doel Anak Jalanan “Oi…. Mau kemane lo?” teriak si Doel waktu ngeliat si odah nyelonong boy di depan mukenye.? Lantas, si Odah nyaut sambil buru-buru jalan n ngeliat Doel nyang waktu … Baca Selengkapnya
Pengumuman SIMAK UI 2010 DIMAJUKAN jadi Sabtu, 8 Mei 2010!
Berdasarkan situs www.simak.ui.ac.id pengumuman SIMAK UI 2010 dimajukan menjadi Sabtu, 8 Mei 2010. pengumuman bisa dilihat di situs tersebut maupun harian kompas. Sebarkan ke adik-adik calon mahasiswa baru UI kita! sumber: http://simak.ui.ac.id/component/content/article/40-hot-news/357-pengumuman-simak-ui-2010-dimajukan
SIMAK UI Diundur Menjadi 11 April 2010
Bapak Emil Budianto, Ketua Panitia Tetap Penerimaan Mahasiswa Baru UI, mengumumkan secara resmi bahwa Seleksi Masuk UI (SIMAK UI) 2010, diundur menjadi 11 April 2010, mengingat pada minggu ketiga Maret 2010 itu, siswa kelas 12 … Baca Selengkapnya
Gimana setelah SIMAK UI…
Grabak-grubuk lembaga mahasiswa yang kelimpungan gimana memastikan calon maba (“calon”, karena walaupun mereka sudah lulus SIMAK belum tentu mereka daftar ulang) mendapat hak informasi yang utuh tentang biaya kuliah di UI sudah selesai. Tenggat waktu … Baca Selengkapnya