Psst, Guys, buat kamu-kamu yang sering nge-print tugas kuliah dikit lagi bakal kaget, lho karena sekarang sudah ada teknologi yang namanya 3D printing! Dimana kamu bisa ngeprint benda apa pun yang sifatnya 3 Dimensi!
3D printer adalah proses pembuatan benda padat tiga dimensi dari sebuah desain secara digital menjadi bentuk 3D yang tidak hanya dapat dilihat, tapi juga dipegang dan memiliki volume. 3D printer dicapai dengan menggunakan proses aditif, dimana sebuah obyek dibuat dengan meletakkan lapisan yang berurut dari bahan. Okay, setidaknya itu adalah penjelasan dari Datascript, salah satu perusahaan printing besar di Indonesia yang update banget soal teknologi print dunia.
3D Printing kemudian diklaim sebuah terobosan baru dalam dunia teknologi. Terobosan ini sangatlah populer di seluruh belahan dunia, terutama di kalangan ilmuan dan bangsawan. Hal ini karena mereka percaya bahwa teknologi 3D Printing akan mampu membawa dunia ini pada kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini dikarenakan kebutuhan mencetak tidak lagi sekadar di atas kertas, melainkan sudah mencakup kebutuhan dimensional.
Well, gampangnya gini. Kalau kamu punya action figure Batman atau Son Goku, atau kalau kamu lihat patung-patung di tiap fakultas di UI, semua itu kini bisa di-print, iya di – PRINT! Bingung gak lo?!
Bahkan, beberapa ilmuwan sudah berencana untuk membuat replika setiap artefak kuno yang telah dihancurkan oleh grup ekstrimis, ISIS, dengan teknologi 3D print! Saking seriusnya teknologi ini, beberapa perguruan tinggi di dunia pun berlomba-lomba untuk membangun fasilitas 3D print ini di lingkungan kampus!
Princeton University’s School of Engineering and Applied Sciences dan Wyss Institute for Biologically Inspired Engineering misalnya, kini tengah melakukan penelitian yang mendalam tentang penggunaan teknologi 3D print secara lebih lanjut untuk mempermudah penelitian mahasiswanya, bahkan di bulan Juni 2015 mereka sempat mengadakan simposium bersama untuk menelaah kebutuhan teknologi 3D print di kalangan sivitas akademikanya.
Berbeda dengan Princeton dan Wyss, Cornell University justru tengah bersiap menyempurnakan pembangunan laboratorium 3D print – The Cornell Creative Machines Lab – yang rencananya di dalamnya juga dilengkapi dengan fasilitas teknologi robotik. Hod Lipson, profesor robotik Amerika pun dikabarkan sempat menggunakan laboratorium 3D print di Cornell sebagai tempat kerjanya. Saat diwawancara, Lipson pun berujar, “Hampir tidak ada industri masa depan yang tidak akan menggunakan teknologi 3D print.”
NTU Singapore, University of Connecticut (UConn), Penn State University, North Carolina State University (NC State), Western Carolina University, University of Iowa, dan University of Exeter hanyalah sebagian kecil lainnya dari sekian banyak perguruan tinggi lainnya di Amerika dan belahan dunia lainnya yang mempertimbangkan fasilitas 3D print untuk kebutuhan mahasiswanya.
Menurut kamu, apakah sudah saatnya Universitas Indonesia menyediakan fasilitas ini untuk mahasiswanya? Bagikan informasi ini lewat Facebook, Twitter dan LINE kamu dan yuk, cari tahu apa pendapat teman-temanmu tentang ini!
0 Comments