Teruntuk mahasiswa Indonesia
yang tangannya kotor karena tinta
semoga tinta itu jadi saksi niat tulus kita memperbaiki bangsa
Tanggal 17 Agustus 1945 Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibaca. Gaung teriakan merdeka dan gema takbir menggema. Tumpah kiranya seluruh asa dan rasa. Rakyat menikmati euforianya.
Tahun 1949 kita punya konstitusi; menandakan negara ini baru dibangun. Bapak-bapak Pendiri Bangsa boleh bingung karena sebelumnya Indonesia tidak punya nama, tidak punya pondasi, tidak punya jiwa namun punya beragam suku bangsa. Tahun itu pula kita mendirikan negara-bangsa yang didasari semangat persatuan dan dilandasi ruh kesamaan. Bhinneka Tunggal Ika. Pancasila. Undang-undang Dasar…
Tapi, akankah kita berbangga saat orang-orang tua sekeliling kita kini ditimpa kepapaan? Para pekerja diperas tenaganya untuk orang-orang asing dan manusia Indonesia dewasa yang bekerja untuk kepentingan mereka? Kaum muda belia rusak moralnya dan hilang akalnya? Anak-anak kecil disuruh meminta-minta dan dieksploitasi manusia-manusia bengis di sekitarnya?
Negeri ini indah…tapi itu dulu, Kawan. Lihat betapa banyaknya daerah-daerah hijau yang kini tandus, ladang-ladang yang dulu subur kini menjadi mall, rumah sakit dan klinik sangat mahal bagi kaum duafa, sekolah dan universitas jadi lahan bisnis, tanah dan lahan dieksplorasi untuk kepentingan asing, dan duit-duit rakyat malah masuk ke kantong wakil-wakilnya. Coba pikirkan Kawan, betapa Nusantara ini menangis melihat para penghuninya lebih bejat dari bule-bule yang menjajah kita. Apa yang bisa kita lakukan???
Jangan berkata, “Untuk apa mikirin bangsa, ngurus diri sendiri aja belum mampu”. Naif. Negeri ini adalah diri kita, bangsa ini milik kita. Hancur bangsa hancur pula diri kita. Akankah kita diam saja melihat segalanya rusak dan hancur tidak beraturan? Akankah kita membiarkan saja dan menganggap kebobrokan bangsa ini bukan karena kita? Lupakah kita akan kewajiban bela negara yang diajarkan semasa SD dahulu kala?
Sadarilah kawan, BANGSAMU MEMBUTUHKAN KAMU!
Jangan sekadar retorika…buktikan dengan aksi nyata. Apa yang bisa kita lakukan? Daripada menjerit-jerit kepada penguasa demi perubahan, lebih baik kita bergerak terlebih dahulu. Curahkan segalanya dalam secarik kertas. Tuliskan segala pikiranmu tentang bangsa ini. Ungkapkan gagasanmu untuk negara ini. Konkrit, Saudaraku…KONKRIT!
Bahkan para pahlawan kemerdekaan akan tersenyum melihatmu. Ruh-ruh mereka tak lagi bersedih karena melihat ada yang akan melanjutkan perjuangannya kelak. Lewat tulisanmu, Bapak-bapak Pendiri Bangsa mungkin akan menepuk pundakmu seakan bangga. Tunjukkan betapa ikhlas kau membantu mereka, betapa tulus kau membangun Indonesia.
Mahasiswa dan Pena
Ada yang bilang pemuda harapan bangsa. Pemuda terpelajar adalah mereka yang mampu mengubah dunia. Menjadi pemuda dengan titel “maha-siswa” amatlah prestise. Di tengah borok pendidikan Indonesia yang ditutupi kabut pencapaian statistik masyarakat yang telah mengenyam pendidikan wajib belajar. Kenyataannya, wajib belajar hanya dijadikan “ajang melepas kewajiban” sementara persoalan bangsa tidak kunjung terpecahkan.
Di tangan mahasiswalah senjata berupa pena dan toa digenggam. Mereka makhluk yang masih suci dari kotornya politik. Mereka manusia yang masih belia menatap kehidupan nyata. Namun idenya liar dan mampu menggoyahkan bumi. Kebersihan hatinya untuk menolong rakyat masih bening dibandingkan mereka yang sudah enak dengan “kursinya”.
Tapi lihat sekarang. Soal pena, jangan ditanya, tumpul setumpulnya. Plagiarisme masih menggelayuti masyarakat terpelajar kita. Sedih. Sudah diberi kesempatan mengenyam bangku kuliah masih tidak kreatif.
Sekali lagi, sadarlah BANGSAMU MEMBUTUHKAN KAMU!
Bangsamu membutuhkan insan-insan pemuda perubah. Mahasiswa-mahasiswa yang ditangannya segala ide brilian berubah menjadi emas. Bangsamu telah memberi banyak untukmu hai mahasiswa, kini saatnya kau memberi untuk bangsa. Lewat tanganmu yang kotor karena tinta… Lewat jemarimu yang menari dengan pena…
Jangan kau tanyakan berapa banyak bangsamu telah memberi untukmu, tapi tanyakanlah berapa banyak yang kau beri untuk bangsamu…
Berpikirlah, menulislah lalu buatlah sejarah…
Rekomendasi:
- Surat Kepada Mahasiswa Merah Membara Mahasiswa itu, mahasiswa beralmamater merah membara yang menyandang nama Sang Proklamator telah menghibahkan dirinya menjadi api yang juga membara di depan Istana Sang Raja. Berhari-hari detik tiap detik yang tertempat…
- Mahasiswa Harus Tahu! Ini Fakta Sejarah Pancasila yang Tidak… Mahasiswa mempunyai tanggung jawab yang besar untuk menanamkan dan menyebarkan nilai-nilai Pancasila ke masyarakat. Tujuannya apa? Tentu agar nilai Pancasila tetap lestari dan dapat diamalkan dengan baik. Namun, tidak banyak…
- Angan-angan Negara Ideal Plato Plato tentu saja sangat mencintai gurunya, Socrates. Begitu mendalam perasaan Plato akan sosok guru yang dihormatinya tersebut, membuatnya begitu sangat lunglai --benar-benar lemah, ketika menghadapi kenyataan akan kematian sang guru…
- Manifesto teruntuk: kaum intelegensia bebas "...dan mereka menjadi saksi kita berkumpul di sini, memeriksa keadaan. Orang berkata, 'Kami punya maksud baik.' Dan kita bertanya, 'Maksud baik Saudara untuk siapa? Saudara berdiri…
- Makna dalam veritas, probitas, iustitia Semua anak UI yang membaca tulisan ini tentu sudah tahu tentang Slogan baru kampus kita ini; VERITAS, PROBITAS, IUSTITIA. Saya kurang tahu sejak kapan ketiga kata dalam bahasa latin tersebut…
- Tantangan Indonesia 2011: Pengesahan RUU Keperawatan Tahun 2010 telah ditutup dengan gemilang oleh rakyat Indonesia dengan berbagai euforia, misalnya, euforia aksi “tarian kaki” para pemain Timnas Indonesia menggiring bola dalam piala AFF 2010. Banyak tantangan yang…
- 17 Contoh Surat Kuasa Berbagai Keperluan Siap Download Surat kuasa merupakan salah satu jenis surat yang berisi mengenai pemberian wewenang atau kuasa kepada adik/kakak kandung, orang tua, bahkan saudara yang dapat terpercaya. Surat kuasa ini dipergunakan untuk…
- 11 Layanan VPN Terbaik 2022 Anti Blokir dan Aman anakui.com - Pada kesempatan kali ini, anak UI akan merekomendasikan daftar panduan lengkap untuk layanan VPN terbaik 2022. Sebagaimana yang kita kethaui, tidak mengherankan jika layanan VPN terbaik semakin populer.…
- Sumpah Pemuda Perbaruan Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia! Delapan puluh tahun berlalu sejak pemuda Indonesia menorehkan sejarah sumpah pemuda. Dahan pohon, jalan raya dan pedagang kaki lima di Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat…
- Mahasiswa UI dan Indonesia yang "Sebenarnya" Ketika Tuhan memutuskan untuk menciptakan bumi, Dia pun menciptakan wilayah-wilayah yang pada akhirnya menjadi negara-negara pengisi peta dunia. Tuhan pun menciptakan negara yang indah, memesona, dan hampir sempurna. Dia memberikan…
- Klarifikasi dari Penulis "Prodi Sastra Jerman UI Menakutkan,… Saya harap para pembaca dapat membaca isi keseluruhan dari isi artikel saya ini. Sebelumnya saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang terkait dalam tulisan saya di posting artikel…
- Perspektif Mahasiswa UI Yang Menikah Saat Masih Berkuliah… Kurang lebih satu bulan yang lalu, ada sepasang suami-istri yang 'katanya' selebgram mengunggah sebuah konten di youtube bertemakan perjalanan cinta mereka. Dilengkapi dengan judul yang menarik perhatian viewers, pasangan ini…
- Ketetapan DPM UI: Hakim Konstitusi MM UI 2010/2011… IKATAN KELUARGA MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA DEWAN PERWAKILAN MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA NOMOR 028/TAP/DPM UI/XII/2010 TENTANG: PEMBERHENTIAN HAKIM KONSTITUSI MAHKAMAH MAHASISWA UNIVERSITAS INDONESIA PERIODE 2010/2011 SECARA TIDAK HORMAT Menimbang: a. bahwa telah…
- RUU Pendidikan Kedokteran: Ketimpangan Antara Cita-cita dan… Tidak banyak yang mengetahui mengenai RUU yang sedang digodok di DPR ini. Bahkan, saya yakin tidak semua institusi pendidikan kedokteran (Fakultas Kedokteran) di Indonesia semuanya tahu tentang dilema dari RUU…
- 30 Values of A Leader to Become Young On Top Perkenalkan, saya Kenny Lischer adalah salah satu Young On Top Campus Ambassador dari Universitas Indonesia. Selain itu masih ada 12 orang lainnya yang berasal dari UI dan 80 orang lagi…
- Secangkir Kopi Pagi dengan Bapak Jakarta, 17 April 2011 SECANGKIR KOPI PAGI DENGAN BAPAK ( Untuk mu kawan ku, yang sedang begitu rindu pulang ke rumah ) Selalu begini, setiap Senin pagi, karena secangkir kopi.…
- Menanti Kepastian Hukum Badan Penyelenggara Jaminan Sosial… Meskipun UU No 40 tahun 2004 tentang sistem jaminan sosial telah disahkan, hingga kini masyarakat Indonesia belum bisa menikmati apa yang dicita-citakan dalam undang-undang SJSN tersebut. Dimana setiap penduduk Indonesia…
- Refleksi Memperingati Proklamasi Indonesia: "Antara… Hari ini adalah tepat 67 Tahun dimana bangsa Indonesia bergembira karena mendapatkan rahmat dan hidayat dari Tuhan Yang Maha Esa untuk merasakan nikmatnya kemerdekaan. Sebuah jalan panjang yang harus di…
- Review PS5, Masa Depan Game Konsol Saat Ini anakui.com - PS5 adalah lompatan generasi yang sangat besar dari PS4. PS5 juga merupakan lompatan generasi sejati, menawarkan waktu pemuatan yang sangat cepat dan pengontrol baru yang revolusioner yang dapat…
- Mungkin Lebih Baik Indonesia Tidak Merdeka: Surat Untuk… Degup semangat sahut menyahut dalam malam di sebuah tempat megah: gedung FK UI, yang saat itu bernama STOVIA. Pemicunya adalah seorang pensiunan dokter yang tiba-tiba berkeliling Batavia menggalang dana. Mas…
- Sang Inspirator, Bapak Jatna Supriatna 20 AGUSTUS 2011 SANG INSPIRATOR Sungguh kita memang sudah selayaknya berterimakasih atas bakti luhur para guru dan dosen kita. Dan sungguh salah apabila semboyan guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa…
- [Resensi Buku] Menyemai Karakter Bangsa Sastra adalah bagian dari banyak hal yang tersingkirkan dan terpinggirkan di Indonesia. Sastra telah terposisikan sebagai sesuatu yang aneh dan tak berguna. Bahkan sama sekali tidak memikat, menghibur, apalagi memberikan…
- Asal Mula Nama Jalan Margonda: Kisah Pahlawan Kemerdekaan Setiap hari jalan raya Margonda, Depok, selalu ramai dilalui kendaraan. Tapi ada yang udah tahu belum sih, sebenarnya Margonda adalah nama seorang pahlawan yang berjuang di era kemerdekaan? Simak kisahnya…
- Mencari Ilmu Hingga ke Hanoi : Catatan Perjalanan ke Vietnam… Oleh: Yeni Budi Rachman& Dini, Mahasiswi Program Studi Ilmu Perpustakaan UI angkatan 2005 Kami berdua adalah mahasiswa ilmu perpustakaan atau biasa dikenal dengan sebutan JIP (jurusan ilmu perpustakaan). Inilah pertama…
- BUNGKUS LONTONG ( besok mau wawancara beasiswa, malah bikin cerita. Semoga bisa terbit di anakUI.com ) JUMAT. 3 JUNI 2011 BUNGKUS LONTONG . Cerita berikut ini fakta. Orang-orang nya benar-benar ada dan…
- Rindu Sang Ibu Pertiwi Kepada Kita, Generasi Pemuda… Ketika ada yang bertanya kepada kita tentang seberapa cinta kita kepada negara kita Indonesia, jawaban apa yang bisa kita berikan? Apakah kita akan menjawab bahwa kita begitu mencintai negeri yang…
- Orang Miskin Dilarang Keras Masuk UI! Hai orang susah, kaum miskin dan marginal. Sudah jangan Kau berharap dirimu dapat menimba ilmu di kampus ini. Kampus ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang kaya saja. Memangnya Kau sanggup kuliah…
- Mental Illness, Salah Satu Penyebab Hidup menjadi Kelabu… Sobat anakui.com pernah ngerasa depresi atau gak berminat ngapa-ngapain karena kepikiran terus mengenai suatu hal tertentu? Ternyata depresi ada jenis-jenisnya, nih! Yuk, simak!
- Kemerdekaan: Quo Vadis? Tanggapan untuk artikel opini Refleksi Hari Kemerdekaan: Indonesia Kini. https://www.anakui.com/2011/08/17/refleksi-hari-kemerdekaan-indonesia-kini/ Tanggapan ini ditulis sebenarnya ditulis untuk komentar. Tetapi karena setelah di kirim masuk kategori spam, maka terpaksa dibuat post tersendiri.…
- Semangat Patriotisme dan Nasionalisme Tak terasa beberapa hari lagi kita akan melangkah ke bulan Agustus. Bulan ini merupakan bulan istimewa. Di bulan ini seorang kaisar Romawi besar lahir, Augustus Caesar sehingga bulan ini dinamai…
“untuk apa menulis? untuk membuat agar kita tidak ditelan waktu”
Saya membuang sampah pd tempatnya. simpel tapi sangat bermakna n realistis.