Tujuh Mahasiswa UI Mewakili Indonesia dalam Asia Pacific Model United Nations Conference di Australia

Pernah lihat sidang DPR kita?

Pernah kebayang kok sidang para wakil rakyat bisa seamburadul itu? Ada yang berantem saat sidang berlangsung, ada yang tidur saat sidang tentang rakyat, ada juga yang pake masker padahal gak ada asap di ruang sidang. Gimana ya kalau perwakilan Indonesia diminta ikut sidang ke PBB?

Setidaknya saat ini kita tidak perlu khawatir, bahwa yang akan mewakili Indonesia di PBB di masa yang akan datang bukan lagi mereka yang berdasi rapi namun perilakunya tidak serapi dasinya. Bahwa kita masih memiliki harapan. Harapan akan bangsa yang dapat tampil di hadapan pemimpin dunia dengan terampil dan penuh percaya diri akan kekuatan yang dimiliki. Harapan yang mungkin nantinya akan dipercayakan pada  Adeline Tiffanie Suwana (FEB 2013), Adry Garcio (FEB 2013), Anyssa Rizka (FISIP 2014), Lestari Cinta Zanidya (FT 2014), Muhammad Ali Riza (FT 2011), Sherley Mega Sandiori (FH 2013), dan Syarifah Nadhira Anggitasari (FEB 2013).

Wah kok anak UI? Siapa mereka?

Perwakilan mahasiswa UI dalam simulasi sidang PBB.
Perwakilan mahasiswa UI dalam simulasi sidang PBB.

Mereka adalah delegasi Universitas Indonesia untuk Model United Nations Club (UI MUN Club) yang berhasil meraih penghargaan dalam kompetisi simulasi sidang Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Asia Pacific Model United Nations Conference (AMUNC). Sebuah ajang internasional yang berlangsung pada 29 Juni-04 Juli lalu di Perth, Australia.

Diikuti oleh ratusan mahasiswa dari berbagai negara di Asia Pasifik, tujuh delegasi mahasiwa UI tersebut berhasil membawa pulang empat penghargaan yang layak kita sandarkan sebagai sebuah harapan untuk masa depan Indonesia yang lebih baik di mata dunia.

Empat penghargaan tersebut adalah Best Diplomacy Award dalam United Nations Development Programme (UNDP) oleh Adry Garcio, Best Diplomacy Award dalam United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) oleh Sherley Mega Sandiori, Honorable Mention dalam Special Political and Decolonization Committe (SPECPOL) oleh Anyssa Rizka, dan Honorable Mention dalam League of Arab States (LAS) oleh Muhammad Ali Riza.

Penghargaan yang diraih delegasi mahasiswa UI tahun ini merupakan jumlah terbanyak sejak UI mengirimkan delegasi pertamanya ke AMUNC pada 2010 lalu. Pada perhelatan AMUNC ke- 21 di Perth, Australia, tim delegasi UI harus bersaing dengan lebih dari 700 mahasiswa dari berbagai negara di Asia Pasifik.

Selain memahami etika persidangan dan menguasai dinamika bersidang dengan elegan, mereka juga dituntut harus memiliki dan menguasai pengetahuan serta wawasan mengenai isu-isu nasional, regional, maupun internasional agar mampu bersaing dengan peserta lainnya.

BACA JUGA: Mahasiswa UI Juara 2 Nasional Youth Power 2015 di UGM

 

 

AMUNC merupakan ajang perlombaan simulasi sidang PBB terbesar di Asia Pasifik yang menguji kemampuan berdiplomasi dan wawasan peserta mengenai isu-isu dunia, serta kemampuan untuk berdebat, berunding, dan mengajukan solusi-solusi baik untuk kepentingan nasional masing-masing negara maupun kepentingan dunia secara menyeluruh. Peserta tidak hanya ditantang untuk mampu mengutarakan idenya secara verbal, namun juga mampu menuangkan dalam dokumen tertulis layaknya resolusi-resolusi yang dibuat PBB dalam dunia nyata.

Peserta harus mampu bernegosiasi dengan peserta lain agar mau menyetujui ide dan solusi yang ditawarkannya. Pemenang lombanya adalah mereka yang mampu memberikan ide yang cemerlang untuk menyelesaikan masalah, mampu memimpin peserta lain untuk menciptakan resolusi, dan mampu menyampaikan idenya.

Sejak AMUNC pertama kali, telah banyak penghargaan yang diraih UI, seperti Best Delegate oleh Kevin Emeraldi dan Top 5 Best Position Paper oleh Hilya Nisrina pada AMUNC 2014, Best Diplomacy Award oleh Rangga Husnaprawira dan Honorable Mention oleh Sartika Hasirman serta juara umum untuk delegasi kecil (best small delegation) pada AMUNC 2013, Honorable Mention oleh Ardhanti Nurwidya pada AMUNC 2012, Best Delegate oleh Garlan Archista Duarsa pada AMUNC 2011, dan Honorable Mention oleh Rainintha Siahaan pada AMUNC 2010.

Melalui torehan prestasi-prestasi anak UI inilah kita  titipkan harapan kita untuk membangun kembali jati diri Inndonesia di kancah Internasional.

Prestasi yang mereka raih, bukan sekadar titel semata, melainkan sebuah harapan untuk memotivasi dan menginspirasi banyak pemuda Indonesia untuk terus berusaha dalam mengharumkan Indonesia di tingkat internasional.

Kamu pun bisa menjadi inspirasi seperti mereka. Sebarkan inspirasi ini melalaui Facebook, Twitter, dan LINE kamu sekarang!

 

Leave a Comment