Buat sebagian orang menulis itu menakutkan, tak terkecuali aku. Tenggelam dalam perasaan ragu dan rendah diri terus menyebabkanku enggan menulis, menulis apa pun. Entah menulis tugas, cerita pendek, novel, artikel atau esai. Selalu terbesit di pikiranku keraguan akan kemampuanku sendiri.
Sementara itu bagi mereka yang sangat senang menulis, menulis itu mudah, menyenangkan, menambah ilmu bahkan bisa menghilangkan stres. Coba bayangkan ketika mereka sedang menulis, terlihat bahwa mereka sangat menikmatinya iya kan? Bayangkan saat mereka sedang meraih penanya atau laptopnya, kemudian menulis. Menulis apa pun tentang dirinya, tentang kehidupannya, tentang orang – orang di sekitarnya, tentang apa yang terjadi di sekitarnya, tentang kehidupannya yang penuh dengan pelajaran, tentang kritikan terhadap kebijakan pemerintah, tentang alam d sekitarnya, tentang lucunya keponakannya. Bagi mereka apa pun bisa didokumentasikan dalam bentuk tulisan dan mereka sangat menikmatinya.
Bagiku menulis adalah hal baru yang belum pernah kulakukan selama ini. Bagiku menulis adalah hal yang memusingkan diri sendiri. Tapi perlahan semua pemikiran sempit itu pergi jauh dariku, sangat jauh. Aku menegaskan diri bahwa menulis itu menyenangkan dan harus dijadikan hobi dalam hidupku yang singkat ini.
Aku ingat dulu sahabatku pernah bertanya pada ku, “apa yang bisa kau tulis?” jawabku “tak ada, aku tak bisa menulis”. “Bohong!, kau bohong pada ku!” tersentak ku mendengar teriakannya yang begitu melengking. “kau bisa menulis! Bukankah kau itu pintar mengutarakan pendapatmu di saat rapat kita dulu? Kau itu pandai! Tak ada alasan untuk tidak bisa menulis, semua orang bisa melakukannya, kau hanya perlu untuk memulai membaca semua kejadian disekitarmu dengan seksama, kemudian kau ceritakan itu semua dalam bentuk tulisan! Kau bisa teman”. Aku diam dan mulai berpikir apa iya semudah itu?
Berhari – hari teriakan itu terus terngiang di kepalaku. Seperti sedang menyuruhku agar memulai untuk menulis meskipun hanya beberapa kalimat. Kemudian terngiang di kepalaku kata – kata “Menulislah layaknya engkau mudah berbicara di hadapan sahabatmu, orang tua mu, dan orang lain di sekitarmu”
Kemudian perlahan aku melirik ke arah laptop, kubuka dan kuperhatikan huruf – huruf yang selama ini tak pernah kuperhatikan sedalam ini. Kemudian ku nyalakan laptop ku. Sekilas terbesit keraguan, apa aku bisa menulis? Apa benar semudah yang dikatakan temanku? Aku memendam keraguan itu, aku mulai menulis, ternyata menulis itu menyenangkan, aku seperti berlayar dalam lautan imajinasi ku sendiri, bebas mengarunginya kemana pun ku mau. Sadarku menghentakanku ternyata aku sudah menulis, meskipun hanya satu halaman ini. Haha aku bisa menulis!bagaimana denganmu? Mulailah …. 🙂