Salam Sejahtera.
Teman-teman, berikut ini, saya ingin mengirimkan pesan berupa ungkapan hati dari salah seorang mahasiswa baru UI 2009 yang kuliah di Fakultas Ilmu Pengetahun Budaya, Sastra Jerman, dari jalur penerimaan S1 Non-Reguler/ Paralel. Berikut ini pernyataannya (nama disamarkan):
Yang ingin saya utarakan kepada mahasiswa yg beranggapan “paralel anak manja, banyak duit jadinya belagu”; adalah kami juga mahasiswa paralel dan sama-sama berjuang dalam mengerjakan soal ujian masuk. Adalah salah anggapan itu. Kami sama-sama seperti reguler,yang berjuang mati-matian. Namun mengapa kami dibedakan? Banyak anak reguler yg menganggap kami memiliki uang lalu bisa masuk UI. Bagaimana caranya kami menyogok?
Saya rasa dengan adanya kami anak paralel, kami bisa meringankan beban mahasiswa reguler yg menginginkan beasiswa maupun pengurangan biaya. Tidak etis memang jika kami anak paralel mengungkit hal ini, karena tujuan dan misi kami sama yaitu menuntut ilmu. Saya hanya mengutarakan apa yg ingin saya katakan bukan untuk memancing rasa emosi”.
“Sejujurnya, pemerintah sudah meringankan beban yang dimiliki oleh mahasiswa tidak mampu, namun memang bisa kita akui itu tidak berpengaruh untuk beberaa mahasiswa yg memang mengharapkan beasiswa gratis.Namun, bukan berarti pemerintah dan universitas tidak berusaha apapun bukan? Masih banyak universitas yg tidak dapat meringankan beban mahasiswa sama sekali. Daya kemampuan universitas kita kan terbatas. Dengan adanya jalur paralel saja, itu membuktikan bahwa universitas melakukan usaha, bukannya tidak ada sama sekali usaha. Yaa, memang yang kita harapkan universitas dapat memberikan beasiswa penuh untuk banyak mahasiswa yg tidak mampu. Universitas indonesia sudah tidak disubsidi oleh pemerintah.
Hidup Mahasiswa !!
Hidup Rakyat Indonesia !!
Kampu UI anti diskriminasi !!
ya. jujur, banyak teman2 saya yang berfikiran jelek terhadap mahasiswa paralel (saya juga di FIB). Tetapi saya amat berterimakasih karena memang dengan kehadiran paralel turut meringankan uang kuliah saya.
lewat tulisan ini, mudah2an ada saling pemahaman dan hilangnya diskriminasi ya.. kan sama2 UI, sama2 sering buka anakUI.com pula! 😀
hayo sama2 buktiin…
yang bayar murah atau bahkan gratis… buktikan dengan prestasi kalian…
yang bayar mahal dan gak mau dibilang manja,… juga buktiin dengan hal yang sama…
karena cuma prestasi yang bisa bikin temen2 gak lagi didiskriminasi… baik yang gak punya duit, maupun yang banyak duit…
buktikan, kalau anakUI, bukan mahasiswa yang biasa-biasa aja… kita berprestasi cuy… amiiiinnn….
setuju ama ramadoni.. buktikan
ya sejujurnya lebih senang kata diskriminasi pake tanda kutip 2,.
thx buat komentarnya teman-teman.
Kehadiran mahasiswa paralel sangat membantu. Jadi saya merasa sama sekali ga ada yang perlu didiskriminasi