Setelah 47 tahun, Departemen Farmasi UI di bawah naungan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI, kini telah berdiri menjadi Fakultas Farmasi UI setelah diresmikan pada acara syukuran peresmian Fakultas Farmasi UI pada tanggal 12 Mei di Balirung kemarin. Rektor UI Prof.Dr. der Soz Gumilar Rusliwa Somantri meresmikan Fakultas Farmasi UI disaksikan Menteri Negara BUMN Republik Indonesia Dahlan Iskan, para pimpinan, mahasiswa dan alumni Farmasi UI, pada Sabtu (12/5/2012) di Balairung UI Kampus Depok.
Perubahan Departemen Farmasi FMIPA UI menjadi Fakultas Farmasi UI tercantum dalam SK MWA No.143A/H2.MWA/OTL.00.00 Pembentukan/2011 tanggal 23 November 2011 dan SK Rektor No.2408A/SK/R/UI/2011 tanggal 29 November 2011.
Ilmu Kefarmasian memang merupakan ilmu yang unik karena melingkupi sains dan teknologi yang berkaitan dengan pengembangan sediaan farmasi, penemuan obat baru, penjaminan mutu, dan berbagai hal lain yang tidak lepas dari ilmu sains dan perkembangan teknologi. Pengembangan keilmuan farmasi berjalan seiringan pula dengan berkembangnya ilmu sains dan teknologi. Hal ini yang mendasari awalnya departemen Farmasi UI berkembang di bawah naungan FMIPA UI yang meluluskan alumninya di antaranya ketua LIPI dan ketua BPOM saat ini, serta para pemangku posisi strategis di sektor privat, sektor swasta, dan juga entrepreneurship.
Di sisi lain, peran apoteker, memiliki kewajiban untuk berperan secara khas yang tidak dapat digantikan oleh profesi lain di bidang kesehatan. Diantaranya pada registrasi obat, monitoring penggunaan obat pada pasien, konsultasi penggunaan sediaan farmasi,— mengidentifikasi, mencegah dan menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan obat dan berhubungan dengan kesehatan dengan tujuan mencapai keluaran yang dapat meningkatkan atau menjaga kualitas hidup masyarakat.
Peran apoteker di bidang kesehatan inilah yang di dunia saat ini sedang ditekankan dan dijadikan major action tanpa melupakan perannya di bidang sains teknologi untuk pengembangan sediaan farmasi melalui Industri serta Pendidikan.
Peran utama apoteker inilah yang menjadi salah satu dorongan hingga kini Departemen Farmasi UI menjadi Fakultas Farmasi UI. Kedua bidang yang terlingkupi dalam ilmu kefarmasian ini tergambarkan pada makara biru-hijau yang dimiliki oleh fakultas farmasi UI.
Fakultas Farmasi UI akan tergabung dalam rumpun ilmu kesehatan di UI sesuai dengan peran utamanya pada masyarakat untuk menjaga dan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat, sesuai dengan keahliannya yang khas dan tak tergantikan oleh profesi lain melingkupi farmakoterapi, farmakologi, kimia medisinal, farmakognosi, dan ilmu kefarmasian lainnya. Peran profesi ini akan berkolaborasi melalui interprofessional health-care system bersama profesi kesehatan lainnya dalam rumpun ilmu kesehatan.
Perubahan Departemen Farmasi FMIPA UI menjadi sebuah Fakultas Farmasi didukung dengan kesiapan pada berbagai bidang, diantaranya 13 Laboratorium yang berkualitas dan terakreditasi untuk pendidikan dan penelitian, para tenaga pengajar berkompeten di mana 63 persen dosen bergelar Doktor dan tiga Profesor Aktif serta memiliki program pendidikan yang lengkap, yaitu Sarjana (S1), Program Pendidikan Profesi Apoteker, Pascasarjana (S2) dan Doktoral (S3). Selain itu, berdasarkan tracer study, masa tunggu kerja lulusan farmasi UI adalah tidak lebih dari 1 bulan.
Selama 47 tahun Departemen Farmasi UI berdiri, semakin memantapkan kesiapan dan kematangannya menjadi sebuah Fakultas.
Kiprah yang telah dilakukan diantaranya di bidang pendidikan dan penelitian adalah melalui kolaborasi penelitian nasional maupun internasional, pembentukan Pusat Studi Obat Bahan Alam serta bekerjasama dengan berbagai pihak baik dari Ikatan Apoteker Indonesia, Asosiasi Pendidikan Tinggi Farmasi Indonesia, Industri Farmasi, Pemerintah, RS/Apotek, Lembaga Penelitian dan Fakultas/Sekolah Farmasi baik di dalam maupun luar negeri untuk menghasilkan produk yang bermutu dan bermanfaat bagi kesehatan masyarakat serta telah meluluskan 3.132 Apoteker.
Dengan diresmikannya Farmasi menjadi sebuah Fakultas diharapkan dapat memantapkan langkah Farmasi UI menghadapi persaingan yang semakin selektif dan kompetitif baik di tingkat nasional maupun global serta mampu unggul di bidang pelayanan kesehatan dan kefarmasian maupun sains teknologi.
Semoga perubahan departemen Farmasi UI menjadi Fakultas Farmasi UI semakin memajukan kiprah ilmu kefarmasian di Indonesia dan Internasional agar semakin dikenal dan dirasakan manfaatnya dengan sangat baik.