Universitas Indonesia menjadi universitas terbaik di Indonesia berdasarkan peringkat yang dirilis oleh Times Higher Education – QS World University Rankings tahun 2008. Berdasarkan rilis peringkat tersebut, UI menduduki peringkat 287. Peringkat UI pada tahun 2008 ini meningkat 108 tingkat dibandingkan peringkat tahun sebelumnya yang berada di posisi 395. Jika dibandingkan dengan universitas lain di Indonesia, UI dapat dikatakan menjadi universitas terbaik berdasarkan versi ini. ITB misalnya menduduki peringkat 313, sedangkan UGM menduduki peringkat 316. Universitas lain yang menduduki peringkat di luar top 500 adalah IPB, Unair, Unibraw dan Undip. Yang menjadi pertanyaan adalah banggakah kita dengan peringkat UI tersebut relative terhadap universitas yang lain serta apa yang bia kita refleksikan dari peringkat tersebut dalam membangun UI ke arah yang lebih baik?
QS memiliki kepanjangan Quacquarelli Symonds. Organisasi ini adalah organisasi independen yang bergerak dalam bidang pendidikan yang menyediakan penelitian, seminar, forum dan jasa yang berhubungan dengan institusi pendidikan. Perusahaan tersebut juga bergerak dalam bidang bimbingan karir, konsultasi pendidikan dan sebagainya. QS didirikan tahun 1990 di London oleh Wharton MBA, dan Nunzio Quacquarelli Matt Symonds. Saat ini kantor organisasi ini tersebar di London, Paris, Singapura, Beijing, Tokyo, Sydney dan Washington DC. QS dikenal sebagai salah satu dari deretan organisasi terbaik yang bergerak di bidang pendidikan Setiap tahunnya, QS merilis daftar peringkat universitas-universitas di dunia. Teknik yang digunakan dalam menentukan perungkat tersebut adalah simple overview, purpose & approach, academic peer review, employer review, citations per faculty, international factors, weighting and normalization, serta QS SAFE-National systems strength rankings.
Peringkat teratas universitas dunia masih didominasi oleh “pemain-pemain lama” dari Amerika Serikat dan Inggris. Peringkat pertama diduduki Harvard University, kedua diduduki Yale University, ketiga diduduki University of Cambridge, keempat diduduki University of Oxford dan kelima diduduki California Institute of Technology. Asia patut berbangga hati karena ada lima universitas yang masuk dalam top 50, antara lain University of Tokyo (peringkat 19), Kyoto University (peringkat 25), University of Hong Kong (peringkat 26), National University of Singapore (peringkat 30) dan Hong Kong University of Science & Technology (peringkat 39). Di tingkat ASEAN, peringkat sepuluh besar diduduki oleh National University of Singapore (peringkat 30), Nanyang Technological University (peringkat 77), Chulalongkorn University (peringkat 116), University of Malaya (peringkat 230), Universiti Kebangsaan Malaysia (peringkat 250), Mahidol University (peringkat 251), Ateneo de Manila University (peringkat 254), University of the Philippines (peringkat 276), Universitas Indonesia (peringkat 287) dan Universiti Sains Malaysia (peringkat 313)
QS tidak menentukan peringkat seluruh universitas yang ada di dunia, yang mungkin jumlahnya mencapai puluhan ribu universitas. Universitas yang diperingkat adalah universitas yang tertarik dan mendaftarkan diri untuk diperingkat oleh QS. Dengan banyaknya universitas yang mendaftar untuk diperingkat (jumlahnya hamper 800 universitas) dan banyaknya universitas ternama yang mendaftar, maka secara tidak langsung memang bias ditarik kesimpulan bahwa Times Higher Education – QS World University Rankings merupakan salah satu referensi handal dalam menentukan peringkat universitas di dunia. Walaupun demikian Times Higher Education – QS World University Rankings bukan merupakan satu-satunya daftar ranking universitas. Ada banyak organisasi yang merilis peringkat universitas yang mana dalam menentukan peringkat tersebut menggunakan parameter, metode dan teknik yang kadangkala berbeda. Namun, hasil peringkat tersebut umumnya hampir sama terkait dengan universitas-universitas yang menduduki deretan teratas. (Informasi lengkap terkait dengan QS World University Rankings dapat diakses di http://www.topuniversities.com/home).
ya…bangga lah…
tp gk jg sih klo ngeliat peringkatnya singapur n tokyo university…
selamat buat UI!! paling nggak, udah perbaikan peringkat dari tahun lalu..
Wew kalo ngeliat peringkatnya Tokyo ato NUS mah tunggu negaranya bagus dulu kali yakk?
Selamat deh. Ayo kita mhs berkarya agar UI makin jaya
ahhhh, so what gitu klo peringkat 1…??
i mean, mahasiswa atau isinya dah ngap aja. Gw juga mahsiswa UI, tapi gk pentng ya buat gw tau kampus ini peringkat berapa berapa nya, bukan artinya gw nggak seneng kalo kampus ini ternyata paling bagus se-Indonesia. Tapi, nge-blow up info kek gini gw khwatirin cuma ngbikin anak2 jadi pada jumawa nggak jelas.
Tong kosong nyaring bunyiny gitu lah, semoga sih nggak begitu.
#4: denny
hmm, kalo bagi gw, informasi ini tetep penting buat diketahui anak-anak UI..
soalnya dalam teori kepemimpinan yang gw dapet dari baca buku Tuntunlah Sang Gajah bikinan Vince Poscente, disebutin kalo salah satu faktor penting bagi pemimpin dalam membawa sebuah tim adalah bahwa tim tersebut tahu tujuannya dan tahu sekarang sudah sampai mana dalam perjalanan menuju tujuan tersebut..
tujuan UI kan menjadi world-class-research-university, jadi mengetahui posisi kita dibandingin universitas2 lain di dunia itu penting buat memacu kita..
harusnya sih, sekarang UI udah mandang universitas2 lain di dunia sebagai batu loncatan..
mudah2an kita tidak terbuai dengan dinobatkannya kita sebagai Universitas terbaik “di negri ini”.
ya..
UGM juga gaK kalaH..nongkrong di nomor 3..
tapI kalO berdasarkan webometrics kan ugm yang nomor 1..
wkwkwk
aggh.. berkualitas tapi GA TERJANGKAU buat apa?!
NIHIL BUNG!!!
Yawda #8, lo cari kampus laen aja ato mulai nyari uang ndiri buat bayar kul lo. Gak nihil lagi kan?
Anak2 ekstensi, s2, s3, n d3 (wkt msh bertebaran di kampus2) aja g segitu ngeluhnya soal biaya pendidikan di UI. Padahal semua tau sama tau biaya pendidikan mereka berkali2 lipat anak reguler. Dan banyak dr mereka punya beban tanggungan finansial yg lebih berat dari anak2 reguler, bung.
Sejak awal mereka nerima resiko itu dgn besar hati dan ttp fight buat ngelarin kul pk biaya sendiri. Banyak yg terpaksa cuti buat nyari duit atau terpaksa nyicil. Mereka aja bisa tegar, kenapa kita cuma bisa ngeluh tanpa usaha?
Bukan usaha atau tidak usaha bung!!
tapi ini soal sistem! Sistem yang telah menjadikan pendidikan barang Mahal! alangkah lebih baikknya bukan apabila UI selain berkualitas tetapi juga terjangkau oleh rakyat miskin!(Jangan bandingkan dengan S2,S3 dan D3 yang borjouis!)?!
Hal ini bukan untuk dipasrahkan dan diterima karena dianggap suatu resiko! itu sama saja pasrah pada nasib buruk!!
kalian mungkin mampu dan mersa mudah untuk kuliah di UI dengan biaya yang sedemikian besarnya. tapi, bagaimana dengan kawan-kawan kalian yang cerdas tetapi tidak mampu menikmati kuliah di UI hanya karena kendala biaya!?
Open your Mind bos!!
jangan sampai anak2 seperti Lintang(Laskar PELANGI) yang cerdas tetapi tidak mampu semakin banyak di bumi Indonesia ini!
UI KAMPUS RAKYAT! BUKAN KAMPUS BORJOUIS!!
#10… ga semua anak D3 ntu dari kalangan borjuis
cuma mereka berjuang bwt tetep kuliah d UI walaupun biayanya lbh mahal dari anak reguler
Sepakat sama b’ilman (ternyata kita membaca buku yg sama).. Selain itu, pernyataan Reward itu juga penting untuk memberikan semangat..
Memang, negatifnya, mungkin bisa muncul rasa “jumawa”, tapi klo mau diambil positifnya.. “Gelar” ini harusnya membuat kita memiliki semangat untuk bertindak dan berperilaku sesuai dengan “gelar” itu, at least untuk mempertahankan gelar itu, atau untuk meningkatkan peringkat UI..
Yang ini mungkin OOT dari topik awal…
Soal biaya…
Hmph.. Udah pernah dikaji belom sih, sebenarnya berapa biaya yang dibutuhkan untuk kuliah kita? Yang kutau sih, masih lebih mahal daripada yang kita bayarkan..
Sepertinya pihak UI sendiri juga sudah berupaya mencari cara untuk meringankan biaya tersebut, walau mungkin usahanya blum maksimal (who knows??)
Dan bukankah ada banyak beasiswa yang tersedia bagi kawan2 yg berprestasi tetapi kurang mampu secara finansial?
Soal sistem.. Kalau memang sistemnya yang bermasalah, tidak ada salahnya kita mengajukan “protes”.. Tapi, sekali lagi, apakah kita menilai sistem itu “salah” sudah dengan pertimbangan, perhitungan, dengan data-data yang konkrit?
Untuk kawan2 yang merasa bermasalah dengan sistem, sudah mengaspirasikan keinginannya untuk perubahan sistem tersebut, tapi sistemnya tidak juga dirubah : Jika memiliki sistem yang kawan2 nilai lebih baik, berjuanglah dulu sekarang ini untuk bertahan dalam sistem yang ada.. Lalu, setelah “lulus”, masuklah ke kalangan penyusun sistem untuk merubah sistemnya..
Agam (di #10) bilang
well, dari seluruh komen lu itu cuma empat kata dan dua tanda baca ini aja yang paling bagus, menurut gua.
lu mau revolusi? tunggu sampe ada pemicu. Kapan pemicunya? tunggu sampe semua kebobrokan udah memuncak, ketidakpuasan terhadap sistem dan kebutuhan akan adanya sistem baru sudah tidak bisa ditunda lagi.
nah, sampai semua itu terjadi, suruhlah semua orang yang enggan untuk ikut lu merevolusi sistem (bagaimanapun cara yang lu pake untuk ganti itu sistem) untuk berusaha, seperti yang disarankan oleh Dhani.
jangan artikan gua engga setuju sama elu, gua sangat sepakat kalo sistem pengelolaan pendidikan kita emang sangat payah. dan gua juga engga mau diam dan pasrah.
dan semoga tindakan lu sehebat sesumbar lu disini Gam, oke?
Perasaan si Agam ini anak Poltek deh.
BUKAN anak UI
biasa aja, krn kenyataannya???
(termasuk gue)
beasiswa kuliah
http://untag.co.nr
hah ??? UI naik peringkat
ga salah ni…
dari versi apa dulu
kok bisa ya ada perubahan secepat itu
UGM kale y yang tetep nomor 1
secara diliat dari jurusan yang ada baik tu S1, S2, dan S3 nya banyak n komplit bgt.
dan semuanya tuh terakreditasi A
tapi…
UI ???
Mengapa masih tetep aja nerapin Uang Patokan masuk Perguruan tinggi pada Ujian Mandiri
kan ga lucu kan kalo yang uang patokannya gede pasti diterima
sedangkan yang pinter tapi uang patokannya kecil ???
e…g diterima tuh.
to #18: nanda
cuma mo bilang :
Sebelum comment, liat dan baca dulu ya artikel ini di posting tanggal berapa.
dan untuk masalah UM yang kamu tanyain di akhir comment. coba liat diartikel lain, udah ada yang bahas tuh. atau liat deh di webnya UI
Ngakak gw baca #18 😆
Ngakak gw baca #20:lol: