WANTED: Puti Parameswari

Lega.   Satu kata yang dapat mewakili perasaan Puti Parameswari, mahasiswa program studi Jerman 2008, setelah berhasil menjadi finalis 12 besar dalam ajang bergengsi Mahasiswa Berprestasi (Mapres) FIB UI 2011.  Ia tidak menyangka bisa sampai tahap 12 besar karena keikutsertaannya dalam seleksi tersebut hanya bermula dari keisengan.  “Kemaren itu sebenernya cuma pengen ngeramein aja. Kan banyak juga tuh temen-temen saya yang ikutan.  Jadi, ya udah nggak ada salahnya juga ikut memeriahkan.”

Ia cukup merasa puas dengan pencapaiannya karena ia mengaku tidak memiliki target apa-apa dari seleksi itu.  Namun, nyatanya ia mendapatkan pengahargaan sebagai  Juara 3 Pemakalah Terbaik dan Mahasiswa Berprestasi nonakademis karena pernah menjadi Juara 1 Lomba Pidato Berbahasa Jerman yang diadakan oleh Ikatan Bahasa dan Sastra Jerman Indonesia 2010 di Medan.

Yang terpenting bukanlah hasil, melainkan proses.  Tidak ada kata gagal setelah mencoba, yang gagal itu adalah mereka yang tidak pernah berani mencoba.  Itulah yang diyakini oleh Puti.  Banyak pengalaman yang ia dapatkan dari proses seleksi Mapres kemarin.  Menambah teman, pengalaman, dan pengetahuan.   Mahasiswa Berprestasi di mata Puti adalah mereka yang bisa mengintegrasikan antara kemampuan akademis dan nonakademis.

Tidak hanya unggul segi akademis, tetapi juga memiliki kemampuan lain di bidang organisasi, social, dan lain-lain.  Mapres itu bukan segalanya, tetapi banyak hal dapat berawal dari Mapres.

Mumpung masih muda.  Kira-kira begitulah Puti.  ia memanfaatkan waktu yang ada dengan berbagai kegiatan yang menghasilkan nilai tambah.  Tidak hanya di bidang akademis, tetapi Puti juga aktif di organisasi Mahasiswa dari mulai tingkat fakultas sampai dengan tingkat nasional.  Sekarang, ia menjabat sebagai Koordinator Bidang Kominfo BEM FIB 2011.

Selain itu, ia juga tercatat sebagai anggota aktif Forum Indonesia Muda (FIM), perkumpulan mahasiswa se-Indonesia.  Bersama FIM, Puti sudah beberapa kali mengikuti kegiatan yang bersifat kontributif untuk masyarakat.  Ia pernah menjadi relawan ke Yogyakarta, memberikan penyuluhan tentang seks bebas di daerah Puncak, dan masih banyak kegiatan bermanfaat lain yang pernah ia lakukan.

Puti sudah memulai perjalanan prestasinya sejak ia duduk di bangku SMA.  Pada tahun 2005-2006 ia mengikuti program pertukaran pelajar AFS ke Jerman.  Satu tahun tinggal di sana, ia mendapatkan banyak hal yang memperkaya dirinya.  “Saya jadi lebih mengenal diri sendiri, negara, dan agama.”

Nilai-nilai yang diterapkan oleh orang-orang di Jerman mengingatkan Puti pada nilai-nilai keislaman, tentang kedisiplinan, menghargai orang, dan kedamaian.  Itu salah satu alasan ia memilih program studi Jerman, selain karena ia tidak ingin kemampuan bahasa Jermannya hilang, ia juga sangat tertarik pada kebudayaan di sana.  Sampai sekarang pun Puti masih aktif di AFS Semarang.  Beberapa kali ia diminta untuk menjadi juri atau pewawancara siswa yang mengikuti selekasi pertukaran oelajar program AFS.

Semuanya ia jalani dengan penuh rasa syukur.  Ia yakin, semua yang sudah didapatkannya bukan semata karena kemampuannya sendiri, melainkan ada tangan Alloh yang ikut bermain peran.  “Itu bukan karena saya bisa, tapi 100% rejeki.  Itu semua rahmat dari Alloh.”  Selain itu, modal utamanya adalah keyakinan.

Seperti yang dikatakan oleh Rhonda Byrne tentang teori semesta. Ketika kita meminta dan percaya, maka semesta akan bekerja untuk mewujudkannya.  Puti juga mengatakan bahwa selama niat itu terpatri dengan kuat, maka pasti ada jalan yang Alloh tunjukkan.  Ya, Alloh itu memang sesuai dengan prasangka hambanya.

Itulah Puti Parameswari.  Sedikit cerita yang mungkin bisa dijadikan pemicu semangat untuk terus berpestasi dan berkontribusi.  Bukan hanya sekadar bermimpi, tetapi juga ada usaha untuk membuatnya nyata terjadi.

 

Diwawancarai dan ditulis oleh

qsya-Indonesia’10

 

Nama                         : Puti Parameswari

Prodi                           : Sastra Jerman  2008

TTL                               : Semarang, 13 Februari 1989

Twitter                                    : @putiparameswari

4 thoughts on “WANTED: Puti Parameswari”

Leave a Comment