WANTED: Sapto Hadi Wibowo

Wawancara Orang Terakreditasi – Tim Medis FORMASI 21

Sapto Hadi Wibowo, “Sosok yang disukai banyak orang”

“Segala sesuatu harus didasari niat karena Alloh”. Itulah hal yang selalu dipegang Sapto Hadi Wibowo, mahasiswa Program Studi Indonesia 2007. Ia selalu menerapkan prinsip tersebut dalam kehidupannya. Sebagai contoh ia sekarang aktif di ESQ 57 sebagai ketua angkatan. Ketua angkatan di ESQ berlaku seumur hidup dan secara suka rela.

“ Dulunya saya takut masuk ESQ karena saya pikir ESQ ini aliran sesat. Ada saudara yang ngajak, tetapi saya bilang ntar dulu. Seiring berjalannya waktu, makin dewasa saya sadar pentingnya Islam buat diri sendiri. Di sana ternyata Saya baru sadar bahwa ternyata Islam itu bisa dibawa secara elegan. Sementara yang lalu-lalu itu ceramah dengan lisan saja, tapi ini bisa dipadukan dengan teknologi yng canggih-canggih”. Mahasiswa yang mengidolakan Nabi Muhammad dan Soekarno ini mengaku sering menjadi ATS, yaitu semacam pembantu trainer.

Banyak pelajaran yang ia dapat di ESQ. Lembu, begitu ia akrab disapa, menyadari bahwa ternyata Islam itu nikmat. Ia mengaku bahwa sebelum aktif di ESQ nilai-nilainya turun. Setelah mengenal ESQ, ia menjadi lebih ikhlas karena Alloh. Ia meyakini bahwa asalkan kita ikhlas, segala sesuatu itu pasti akan dapat imbalan dari Alloh SWT. “Nilai saya semenjak itu jadi meningkat drastis. Belajar itu harus didasari dengan keikhlasan dan kerelaan pada Alloh. Belajar itu harus semangat karena Alloh dekat dengan kita dan Alloh bisa melihat kemalasan atau kerajinan kita”.

Selain aktif di ESQ, ia juga aktif sebagai tentor di Salemba Group yang berlokasi di Jl. Nusantara Depok. Ia aktif di sana sejak semester 6. Waktu itu Salemba Group sedang kekurangan orang dan ia langsung dipercaya oleh kepala cabangnya untuk menjadi pengajar Bahasa Indonesia. Ia masuk Salemba Group karena ingin membantu kedua orang tua.

Selain aktif di luar kampus, ia juga aktif mengikuti berbagai kegiatan mahasiswa di kampus. pada kegiatan PSA/Mabim 2010 lalu ia menjadi Deputi Kedisiplin. Jendral yang satu ini mempunyai trik dalam menghadapi para stafnya “Kita itu ke anak-anak harus terbuka, bukan dengan menyuruh dan mengatur ini harusnya gini, ini harusnya gitu. Harus tahu anak-anak itu maunya apa, bisanya apa dan bakatnya apa. Gak mesti serius. Bahkan, harus bisa ada lelucon-lelucon juga”. Inilah yang ia terapkan di PSA/Mabim 2010 lalu.

Jiwa seorag pemimpin seakan sudah melekat erat pada dirinya. Ide dan inovasi selalu muncul di otaknya. Ia mendirikan sebuah komunitas buat pecinta tenis yaitu Atena atau Asosiasi Tenis Budaya. Selain itu, ternyata ia juga menyenangi klub motor dan telah bergelut di dalamnya semenjak SMA. Sekarang ia bergabung dengan klub motor K3MCO (Kelapa 3 Motor Community). Klub ini tergabung dalam AMCI (Asosiasi Motor Community Indonesia). Menurutny,a klub motor itu berbeda dengan geng motor. Ini adalah sekumpulan bikers-bikers yang hobi jalan-jalan dan organisasi

Selain kesibukan di luar, ia juga aktif membantu ibunya di sanggar senam. Ia membantu mengecek data-data dan dalam masalah surat menyurat. Berbicara mengenai senam pembaca jangan negatif dulu, senam yang digarap ibunya mas Lembu insya Alloh positif, ia menuturkan bahwa ibunda ia melakukan senam dengan pakaian yang ketat hanya ketika berada di dalam rumah saja, di luar ia tetap menggunakan pakaian dengan lengan panjang dan tertutup. “Walaupun menjadi instruktur senam, insyaAlloh ibu saya panggilannya tetap ibu haji”.

Itulah sekilas gambaran mengenai sosok mahasiswa yang dapat menyeimbangkan kegiatannya antara organisasi, kegiatan spiritual, dan membantu orangtua. Satu kalimat yang dilontarkannya, ”Jangan lihat seseorang dari penampilannya, seorang yang penampilannya berantakan, belum tentu hatinya juga berantakan.”

Interviewed and written by Kabayan017 – Arab 10

Prodi : Sastra Indonesia 2007
TTL : Bogor, 18 Maret 1989
Facebook : Sapto Hadi Wibowo
Twitter : @adilembu

Leave a Comment