Yang Baru di Perpustakaan Pusat Baru UI: Gerai Starbucks Coffee!

Teman-teman Kampus Kuning, sudah tahukah tentang yang baru dan hot di perpustakaan baru kita? Mungkin bagi yang sering jalan-jalan keliling kampus sudah banyak yang mendengar atau melihat langsung keberadaan gerai salah satu kedai kopi modern masa kini.

Yak, inilah dia Starbukcs Coffee cabang Perpustakaan Pusat Baru Universitas Indonesia. Dalam foto berikut ini yang diambil pada Hari Senin, 13 Juni 2011 pukul 16.10, bisa kita lihat salah satu sisi bangunan perpus baru sedang dipermak kembali, khusus untuk gerai tersebut.

Starbucks di Perpus Baru UI
Starbucks di Perpus Baru UI

Bagaimana menurut kalian?

29 thoughts on “Yang Baru di Perpustakaan Pusat Baru UI: Gerai Starbucks Coffee!”

  1. baru aja tadi ke sana. gw sih menantikan kapan resmi dibukanya, starbucks sama seluruh fasilitas perpus pusat yang lain. menurut gw oke-oke aja sih ada starbucks di perpus pusat. malah mungkin bisa bikin kita makin betah main ke perpus. minjem buku, terus baca sambil nongkrong di starbucks. hhe.

    dengan catatan, perpus pusat ttp mengutamakan fungsi intinya. menyediakan buku-buku yang bermanfaat buat mahasiswa/i UI n please banget, bukunya juga yang update. 🙂

    Reply
  2. Saya sih concern dalam hal, biaya pembangunan gedung perpustakaan itu berasal dari kenaikan BOP mahasiswa UI. So dalam penggunaannya sekecil apapun perlu diperhatikan agar maksud dan tujuannya benar2 dapat dirasakan oleh mahasiswa kembali.

    SB memang tidak haram, tapi apakah hanya sejauh itu yg bisa dilakukan oleh pihak rektorat. Mungkin ada baiknya bapak der Soz itu belajar kepada IPB yang menyewakan lahan kampusnya utk membuka food court yang diisi oleh pengusaha swasta dan terbuka untuk umum namun menjual makanan2 hasil penelitian IPB itu sendiri dan bahan makanannya di-supply oleh produk ternak dan agrikultur produksi IPB. Bisa dilihat dengan cara sperti demikian, semua ventura yang dibuka untuk umum memberikan manfaat yang langsung dan tidak langsung bagi civitasnya.

    Bottomline, saya sih melihatnya membuka SB di perpus pusat itu fine. Tapi apakah itu keputusan terbaik? Atau setidaknya adakah keputusan yang lebih baik? Itu sebenarnya yang perlu dijelaskan oleh pihak rektorat, atau kalau perlu kita mahasiswa yang memberikan ide yang lebih baik tersebut.

    Reply
    • @ udaya:menanggapi biaya pembangunan Perpustakaan baru UI ini, ketika masih kuliah dulu, saya magang di DRPM UI.informasi dari salah seorang bendahara DRPM itu, Biaya Perpustakaan UI ini 70 % atau sekitar 78 milyar berasal dari bantuan pendidikan dari negara, nama sumbernya Dana DIPA, saya juga tidak mengerti dengan jelas tentang DIPA ini. sementara 30 % atau sekitar 32 Milyar berasal dari bantuan BNI.

      Reply
    • kebiasaan kita, orang Indonesia : asal nyerocos tanpa adanya crosscheck. Makanya kita gk pernah maju karna orang-orang Indonesia selalu bawaanya curiagaan. Yang kapitalislah, yang gk nasionalislah, dan bla..,, bla..,, yang laen. Heran..,,

      Reply
  3. @ udaya:menanggapi biaya pembangunan Perpustakaan baru UI ini, ketika masih kuliah dulu, saya magang di DRPM UI.informasi dari salah seorang bendahara DRPM itu, Biaya Perpustakaan UI ini 70 % atau sekitar 78 milyar berasal dari bantuan pendidikan dari negara, nama sumbernya Dana DIPA, saya juga tidak mengerti dengan jelas tentang DIPA ini. Beberapa riset UI ini juga berasl dari DIPA. sementara 30 % atau sekitar 32 Milyar berasal dari bantuan BNI.

    Reply
    • sulit dipercaya sih, karena ga ada transparansi keuangan di UI. tapi taruhlah itu benar, biaya pembangunan dari dana hibah. lalu biaya O&M?

      Reply
  4. kapan dong gerai produk lokal/nasional juga bisa diberi peluang? moga2 gak atas nama investasi aja neh gurita kapitalisme2 menohokkan merk seksinya di kampus…dan moga2 tidak melalaikan civitas akademika dengan kenyamanan fasilitas belajar hingga lupa akan “militansi” dan “independensi” mahasiswa dlm merespon isu2 publik dan kerakyatan 🙂

    Reply
  5. Halo…salam kenal. Nama saya Clara, pustakawan UI. Sekedar mengoreksi saja, nama Perpustakaan UI itu sudah tidak memakai kata ‘Pusat’ lagi, karena sejak tahun 2003 sudah ada SK tentang perubahan nama menjadi: Perpustakaan Universitas Indonesia.

    Tentang gerai Starbucks….hehehe.. mohon tidak terlalu gegabah mengaitkannya dengan BOP… yang kami tau gedung baru ini tidak ada kaitannya dengan BOP mahasiswa…:)

    Reply

Leave a Comment