Kepal Jari jadi Tinju, UI Kampusku, Bersatu Almamaterku, UI!

Saudaraku, sahabatku, kawanku, juga musuhku kalau perlu, dan semua makhluk yang masih merasa ingin disebut manusia di kampus berjaket kuning ini…!!!

Sungguh sudah saatnya kita semua menggunakan kekuatan yang selama ini tertidur di dalam jiwa kita masing-masing, yang mungkin sudah merasa lelah walau belum memulai… yang mungkin sudah merasa letih walau belum satupun rambut memutih… namun percayalah saudaraku, sahabatku, kawanku, juga musuhku kalau perlu…

bahwa di tiap hela napas kita lah…

bahwa di tiap tetes keringat kita lah…

bahwa di tiap tatapan mata kita lah…

nasib INDONESIA sebetulnya berada…

janganlah kelas-kelas ber-AC yang lengkap dengan sistem absensi dan dosennya membuat dirimu enggan untuk terbangun ke dunia yang sebenarnya…

masih ingatkah kau dikala pertama kita bersama datang kesini… dengan segala ornamen yang katanya akan mendekatkan hati-hati kita… sebagai sesama penghuni sebuah almamater yang nama belakangnya mirip sekali dengan nama bangsa kita… INDONESIA…

masih ingatkah ketika sebuah bangunan besar dengan sebutan Balairung telah menjadi saksi bisu kita… saksi yang akan selalu ingat disaat kita meneriakkan jawaban dari sebuah pertanyaan “BERAPA JUMLAH KALIAN??”, dengan lantang kita bersama-sama menjawab “SAATTUUU…!!!”

masih kuingat jelas tiap formasi yang coba kita buat… tiap dekapan semangat untuk melindungi dan menjaga satu sama lain di dalam barisan… tiap teriakan slogan untuk menjaga api semangat kita…

tapi apa kau tau kawan,.. apa arti itu semua??

Kurasa Bukan semata seremonial penerimaan manusia baru di almamater ini kawan..!!!

Bukan pula hanya untuk unjuk suara siapa yang terlantang…

Tapi untuk sekaranglah semua itu kita rasakan…

Disaat penguasa sudah terlena dengan kekuasaan, disaat penindasan seperti sebuah keharusan…

Dengan ini kuundang dirimu wahai Saudaraku, sahabatku, kawanku, juga musuhku kalau perlu…

Untuk kembali bersama-sama turun ke jalan pada tanggal 12 MEI 2008

Bukan hanya untuk sekedar berteriak kawan…

Bukan hanya untuk sekedar mengacungkan kepalan tangan….

Tapi bersama kita rebut apa yang seharusnya dimiliki oleh rakyat kita… rakyat INDONESIA…

Rakyat yang sebagian besar tidak merasakan pendidikan seperti kita kawan…

Rakyat yang sebagian besar tidak makan sesering kita kawan…

Namun dengan ikhlas mengalirkan doa dan keringat untuk kita di sini kawan…

29 thoughts on “Kepal Jari jadi Tinju, UI Kampusku, Bersatu Almamaterku, UI!”

  1. eng…
    ada apa ya?
    jadi kamu kuliah untuk apa ya?

    mau kembali ke tahun 1998 lagi?
    atau sekedar mengenang kejadian 10 tahun yang lalu?
    atau apa nih?

    Bukan hanya untuk sekedar berteriak kawan…

    Bukan hanya untuk sekedar mengacungkan kepalan tangan….

    untuk apa berteriak?
    meneriakkan apa?
    untuk apa mengacungkan kepalan tangan?


    Tapi bersama kita rebut apa yang seharusnya dimiliki oleh rakyat kita… rakyat INDONESIA…

    Rakyat yang sebagian besar tidak merasakan pendidikan seperti kita kawan…

    Rakyat yang sebagian besar tidak makan sesering kita kawan…

    Namun dengan ikhlas mengalirkan doa dan keringat untuk kita di sini kawan…

    Kalau mengundang, yang konkrit dong.
    Apa yang dimiliki rakyat kita?
    Bagaimana cara merebutnya?

    Tidak apa-apa kan saya sedikit bertanya?
    Mungkin masih akan ada 1001 pertanyaan lagi buat kamu dari orang di luar UI sana. Jangan sampai semua orang salah kaprah mengartikan perjuangan mahasiswa.

    Reply
  2. Boleh nimbrung y???

    Untuk Semua Mahasiswa,
    Mari kita ingat kembali siapa kita.
    Gw setuju sama Andra.
    Kita di sini ada untuk menuntut ilmu.
    Tapi Ilmu tanpa pengamalan adalah nol besar.
    Iman tanpa praktek hanya akan menghasilkan dosa kemunafikan.
    Dan pengetahuan tanpa pendalaman akan mengantarkan kita pada jurang kehancuran.

    karena itu sahabatku,
    mari kita berfikir sejenak semua akibat dari tindakan kita.

    di sini saya melihat 3 opsi dan bila ada yang mempunyai opsi berikutnya mohon masukannya :

    1. turun ke jalan dan membuat keributan untuk menyuarakan hati rakyat dan menarik perhatian penguasa, opsi ini cukup menarik perhatian dan bisa menyuarakan aspirasi, tapi mari kita pikirkan bahwa efek samping dari opsi ini adalah kemacetan jalan raya yang akan merugikan rakyat indonesia, kaburnya investor karena merasa terjadi instabilitas politik Indonesia dan berimbas pada rakyat

    Reply
  3. 2. opsi berikutnya adalah menutup mata dan melihat para penguasa membodohi rakyat Indonesia. Stabilitas politik dan ekonomi memang terjamin, tapi stabilitas sosial tidak!!!! jurang miskin dan kaya akan semakin lebar karena kesewenang – wenangan penguasa dan Indonesia akan berakhir tanpa nama.

    Reply
  4. 3. sedangkan opsi ketiga adalaah ,,,,,,
    mencari cara lain untuk menarik perhatian penguasa dengan cara – cara diplomatis. sebagai tambahan. gw nulis tentang era baru pergerakan mahasiswa , tapi masih di pending review. itulah opsi ketiga yang gw tawarkan. dan itu belum sempurna. gw mohon kerjasama dari anda semua orang – orang terpilih Indonesia (semua anak UI hebat kok)

    Reply
  5. Untuk Kholil, saya paham dengan apa yang anda maksudkan.
    Tapi saya mohon anda ingat bahwa kita dan pemerintah bukanlah Tuhan. Banyak hal yang tidak bisa kita lihat. sehingga kita tidak bisa memberikan keputusan yang tepat.

    untuk perkumpulan anak S1 regular, tolong jangan membawa nama seluruh anak s1 regular tanpa izin dari seluruh anak S1. Anda bukan PERWAKILAN KAMI.

    Kalian berdua harus ingat bukan hanya kecerdasan dan kepintaran yang membuat kalian kuliah di sini, tapi juga keberuntungan dan restu dari Tuhan. Masih banyak kok jangankan anak D3 UI, tapi juga anak Non-UI yang lebih pintar dari kita tapi karena berbagai macam alasan merekan harus pasrah.

    Misalnya ada yang karena alasan ekonomi. karena dia dapat beasiswa di D3 sehingga dia melepas S1nya. Ada juga yang mungkin sakit karena tegang saat SPMB.

    Kita memang manusia terpilih, tapi janganlah engkau berjalan diatas muka bumi denga sombong, inget kekuatan yang besar diselingi oleh kewajiban yang besar. jadi kita semua (D3 + S1) adalah orang – orang yang dipilih Tuhan untuk menanggung kewajiban atas ilmu yang kita dapat untuk kepentingan orang lain. Bukan untuk menghinakan atau mencaci orang lain.

    Reply
  6. Untuk anak D3 Paris,
    Saya bukanlah perwwakilan dari anak S1 reguler, tetapi saya adalah sebagian dari mereka. karena itu saya hanya bisa bilang dari perspektif saya yang saya yakini bahwa :

    1. Tidak semua anak S1 beranggapan seperti D3 itu sampah
    2. Saya yakin kholil tidak bermaksud untuk mendeskriditkan semua anak D3 tetapi lebih ke sebagian anak UI (bukan hanya D3, S1 juga) yang masuk ke UI dengan jalur Belakang ( yang gosipnya sih ada)
    3. Anda dan teman – teman anda jangan berkecil hati. Bukan pandangan orang lain tentang andalah yang membentuk diri anda, tetapi pandangan anda terhadap diri sendiri.

    Reply
  7. Susah-susah bisa kuliah di UI, lantas menghamburkan uang rakyat untuk turun ke jalan? Apa kata orangtua…. tanggal 12 hari Senin, bukannya lagi pada UTS ya?

    Pengen tau gw, seberapa rakyat peduli dengan aksi turun ke jalan. Jangan karena tanggung jawab historik aksi turun ke jalan bisa menumbangkan rezim Suharto lantas malah pada aksi mulu.

    +iR+

    Reply
  8. Untuk afiz_sataz,
    thanks atas perhatiannya, maklum baru mulai gabung :p

    Untuk iRHotep,
    Saya membutuhkan orang – orang seperti anda untuk merumuskan opsi ketiga mahasiswa untuk membela kebenaran. Sudah saatnya kita memulai era baru pergerakan mahasiswa.
    Saya gak tau, tapi saudara bisa g membaca artikel saya tentang “era baru pergerakan mahasiswa” yang ada di pending review.

    Untuk semua penghuni anakUI.com,
    Mohon dukungan kalian, mari kita sempurnakan ini dan kita tunjukkan bahwa mahasiswa bisa sekali lagi memperbaiki negara ini bukan hanya dengan Demo, tapi dengan diplomasi sebab kita adalah “kaum Intelektual”. dan sekuat apapun power yang dimiliki pemerintah tidak akan bisa membendung idealisme kita untuk menciptakan indonesia yang makmur sentosa dan sejahtera.

    Reply
  9. adapun ane pribadi, berkeyakinan: say no to demo! hehe.. karena mahasiswa itu..
    – pertama.. kalau ikut demo menentang korupsi, apa kita gak malu.. kadang masih suka telat kuliah.. kadang juga klo ada tugas “liat” punya temen.. bahkan ada juga yang nyontek pas ujian..
    – kedua, kalau ikut demo mengkritik masalah ekonomi.. apa kita gak malu juga? uang jajan masih “nodong” orang tua. kan lucu, ada “anak” demo kepada “bapak” nya karena menuduh bapaknya gak profesional dlm mslh ekonomi 🙂
    – ketiga, kalau masalah moral. duh.. apa gak malu juga? (gak usah dijelasin, area sensitif!)

    bercerminlah dengan kaca cermin.. jangan bercermin di kolam air..

    tapi, bagi ane itu adalah hak.. mo berkontrobusi nyata lewat demo ya silahkan.. lewat pendidikan ya silahkan.. lewat teknologi ya silahkan.. seseorang tidak dipaksa untuk melakukan sesuatu di luar batas kemampuannya..

    semoga kelak Indonesia akan maju, makmur dan sentosa!
    oi…… bersatulah!!

    Reply
  10. paling tidak dengan tulisan ini, teman2 jadi kembali teringat akan pergerakan mahasiswa… tidak peduli setuju atau tidak… rasionalisasinya pun bisa teman2 renungkan sendiri…
    HIDUP RAKYAT MISKIN INDONESIA

    doni,
    aksi & propaganda BEM UI

    Reply
  11. Kepada seluruh mahasiswa yang saya hormati,
    Kepada seluruh Mahasiswa yang mencintai bangsanya sendiri,
    Dan kepada mahasiswa yang rindu akan kemakmuran bangsa.

    Menurut saya sudah saatnya kita mengubah pola pergerakan kita. mari kita mencoba cara baru untuk memperbaiki Indonesia dan menurut saya titik turning point yang patut di perhatikan adalah event pemilu pada tahun 2009.

    Saya disini dengan segala kerendahan hati memohon dukungan dari anda semuanya untuk bersama – sama. mari kita wujudkan Indonesia yang baru dengan para pemimpin bangsa yang baru. para pemimpin bangsa yang dapat kita percaya dan dapat memakmurkan Indonesia. Untuk tujuan itu. Saya telah membuat sebuah rumusan yang saya beri nama “political Contract” adapun isi dari political contract ini adalah sebagai berikut :
    Political Contract
    Kepada Calon Presiden yang kami hormati. Besar rasa hormat kami kepada anda. Karena anda telah antusias ingin mengabdi kepada bangsa dan negara Indonesia. Anda dengan segala ketulusan hati berharap bisa mengabdi kepada seluruh rakyat Indonesia, tapi seperti yang telah anda ketahui bahwa saat ini rakyat lelah dengan janji – janji politik yang jarang sekali dipenuhi oleh orang – orang yang telah duduk di kursi nyaman. Kami sangat menyadari hal itu. Karena hal itulah kami selaku rakyat Indonesia akan merasa sangat prihatin bila Anda yang telah dengan tulus ingin mengabdi kepada bangsa dan Negara ini menjadi kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kepercayaan kami. Oleh sebab itu kami kirimkan beberapa hal janji politik yang bisa anda pertimbangkan untuk membuktikan ketulusan hati anda dan betapa besarnya perhatian anda kepada rakyat Indonesia. Jika anda bersedia menandatangani perjanjian ini, maka kami seluruh rakyat Indonesia yang bertanda tangan atas perjanjian ini bersumpah akan memberikan suara kami kepada anda. Adapun perjanjian ini adalah sebagai berikut :
    1.
    Tetapi ini tidaklah akan menjadi efektif karena tidak adanya unsur timbal balik dari masyarakat atas keinginan para calon presiden kita yang terhormat atas keberaniannya menandatangani political contract ini. karena itulah kami merancang pasangan atas surat ini dan kami beri nama ” permohonan dukungan. Adapun isi permohonan dukkungan itu adalah sebagai berikut :
    Surat Permohonan Dukungan
    Kepada seluruh rakyat Indonesia yang terhormat. Saya adalah bagian dari anda. Anda tentunya merasa lelah atas semua masalah yang terus mendera bangsa Indonesia. Anda menginginkan seorang pemimpin yang dapat dipercaya untuk memimpin anda dan membawa anda menuju kemakmuran. Anda tentunya setuju bahwa pemimpin seperti ini tidak akan hadir di dalam kehidupan politik kita saat ini bila kita terus memilih orang – orang yang melakukan money politik. Hal ini terjadi sebab para pemimpin kita juga manusia biasa. Mereka mencari kesejahteraan sama seperti kita. Sehingga bila mereka harus mengeluarkan uang ratusan juta demi kesuksesan mereka. Maka mereka akan meminta miliaran rupiah dari dompet anda begitu mereka merasakan kesuksesan. Lalu bagaimanakah caranya untuk menghasilkan pemimpin yang berani berkorban untuk rakyat Indonesia. Untuk itu marilah kita menciptakan suatu kontrak politik yang harus ditepati oleh para pemimpin kita di masa depan yang dan harga yang harus anda bayar demi janji sah, legal, dan mengikat para calon pemimpin kita hanyalah suara dukungan anda. Adapun isi perjanjian politik ini adalah sebagai berikut :
    1.
    Kami menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan di dalam pelaksanaan kegiatan ini, dan oleh sebab itulah saya dengan sangat memohon kepada anda semua yang telah membulatkan tekad demi Indonesia yang lebih baik untuk bergabung bersama menyelesaikan hal ini. Adapun cara pelaksanaan kegiatan ini dan hal- hal yang bersifat teknis lainnya mari kita diskusikan bersama.

    Reply
  12. @FEUIlers :
    ga usah muluk2 !!,
    kami ingin tahu opsi anda yang paling jitu (sebagai mahasiswa yang anti turun ke jalan), saya ingin melihat perbandinganya dengan aksi demo mahswa selama ini !!, cara mana yang lebih baik dan efektif ??

    apakah harus menunggu tulisan2 anda yang msih di pending review tersebut ??

    salam hangat
    -sph-

    Reply
  13. sesuai komentar doni (#11) berarti ajakan terbaru ini lebih bersifat seremonial dong? Makin buang-buang waktu aja…

    Ayolah Departemen Aksi dan Propaganda, buatlah sesuatu yang benar-benar dibutuhkan rakyat.

    +iR+

    Reply
  14. saya termasuk ‘golongan’ abu-abu.. merasa ingin ikut turun ke jalan, tapi ragu hal tersebut akan membawa perubahan.. jadi agak bingung mau komentar apa..

    cuma bisa berdoa, mudah2an perjuangan rekan2 tidak sia-sia, dan tidak pulang dengan tangan hampa.. dan semoga tragedi berdarah beberapa tahun yang lalu tidak berulang.. titip semangat untuk rekan2 yang lain y..

    untuk saudara FEUIers.. kontrak politik seperti apa yang akan anda tawarkan? apakah bisa mengikat bakal calon presiden itu? apakah betul2 akan ditepati oleh Presiden terpilih? atau kalaupun jawaban dari pertanyaan2 di atas adalah YA, apakah betul2 akan merubah nasib saudara2 kita?

    terlintas sebuah pikiran.. benarkah perjanjian ini betul-betul berangkat dari rasa peduli akan kondisi bangsa Indonesia? atau ada ‘pesan sponsor’ dari pihak2 tertentu yang terselubung?

    menurut saya hanya waktu yang bisa membuktikan..

    ditunggu komentar yang lain..

    Reply
  15. sampe kapan mahasiswa mau dijadikan alat dari pihak-pihak yang berkepentingan ? kondisi ekonomi kita sekarang lebih buruk dari 98. sekarang kita suka membangga2kan reformasi. tapi apa hasil yang kita dapat ? siapa pihak yang diuntungkan dari reformasi ? kondisi tidak menjadi lebih baik. semuanya tambah parah dan tidak terkendali.
    jangan gegabah bertindak atas nama rakyat tapi membuat konsekuensi yang besar dan berakibat rakyat tambah sengsara.

    Reply
  16. Senangnya masih ada yang peduli pada Indonesia
    FIBUIers, wah namanya sama yak? jadi tambah seneng

    Untuk poin isinya yang sudah saya pikirkan adalah capres akan bersedia menepati setiap janji kampanyenya dan akan mempublikasikan parameter keberhasilannya supaya bisa dievaluasi seluruh Indonesia. dan bersedia berkorban demi negara bahkan sampai pada harta pribadi. Begitulah isi yang terlintas di Benak saya dan saya mengharapkan masukan dari teman – teman UI. Sedangkan untuk perampungannya dalam bentuk pasal – pasal saya memohon bantuan dari saudara yang kuliah di HUkum.

    Untuk Dyeta dan Koko, jangan takut, gw murni berpihak pada rakyat Indonesia bahkan gw berani bersumpah atas nama tuhan gw “Saya bersumpah atas nama tuhan saya Allah SWT bahwa saya yang mengetik adalah benar FEUIers dan bersumpah ide kontrak politik ini lahir dari benak saya karena keprihatinan saya atas para penguasa yang semena – mena di kursi empuknya”. Contohnya dulu ada mister X yang berjanji akan mundur dari jabatan bila tidak bisa memajukan Indonesia dalam 100 hari. Apakah dia akhirnya MUNDUR??? Oknumnya silahkan anda tanyakan pada teman – teman anda.

    Sekali lagi saya mohon, tolong BAntu saya. dan mari kita majukan negara kita tercinta.

    Reply
  17. oh, iya gw lupa bilang.
    Gw gak akan merintisnya bila ini hanya program yang muluk.

    Gw tau kemarin kita telah melaksanakan political contract juga dan gagal. Namun, bukan berarti kita berhenti berkarya bukankah lebih baik bila kita mencari penyebab kegagalannya dan kembali berusaha.

    DAri apa yang gw liat kita dulu gagal karena terlalu tergantung pada media sedangkan media massa telah dikendalikan oleh pemerintah. BAnyak sahabat kita yang tidak tahu tentang political contract itu loh, makanya jadi tidak efekktif.

    Cara mengataasinya,
    Makanya kita lepas ketergantunga kita pada media mari kita rampungkan ini sebeelum 2009 dan kita sebar luaskan dari mulut ke mulut dalam rentang waktu itu. sehingga bila pemerintah menutup mulut media pada saat pemilu justru akan membuat popularitas pemerintah merosot sebab masyarakat tahu ada kebenaran yang disembunyikan pemerintah sehingga pemerintah tidak akan berani macam – macam.

    Koko,Dyeta, dan FIBUIers, KITA MASIH BISA BERGERAK!!!! Reformasi hidup selama mahasiswa masih hidup
    DAN MAHASISWA BELUM MATI!!!!!

    Reply
  18. senangnya dengan semangat feuiers. mengenai media, sudah saatnya mahasiswa punya media sendiri yang independen dan bisa menjadi wadah perjuangan bagi kita. dan yang kedua, tolong untuk bagian aksi dari bem ui, stop menggunakan kata-kata yang pada intinya mengatakan dan mengarahkan opini kita untuk membenci dan menentang pemerintah, pemerintah itu juga manusia2 biasa yang perlu dukungan kita dan tidak perlu untuk kita jadikan musuh. katakan saja secara objektif dan konstruktif apa yang kita nilai salah dan harus dibenahi tanpa menyalahkan dan dengan mengutuk2, seakan2 kita saja pihak yang paling benar, seakan2 kitalah yang paling tahu kondisi indonesia. seakan2 hanya kita lah pihak yang ingin yang terbaik untuk rakyat indonesia. saya yakin presiden SBY juga menginginkan yang terbaik untuk rakyat kita, tapi ada di hal-hal di luar itu terkait sistem demokrasi dan partai yang membuat dia mau tidak mau, tidak bisa lepas dari permainan pihak2 yang berkepentingan di negara ini.

    Reply
  19. owh ..jadi ini bukan cara baru untuk memperbaiki indonesia. namaun cara lama yang telah dilakuaan rekan2 terdahulu (political contract) yang gagal. di sini FEUIers akan berusaha memperbaiki kegagalan tersebut dengan solusi baru, bukan begitu FEUIers??

    cz gw jg blm bbgtu paham nich ?! supaya tidak salah interpret.

    -sph-

    Reply
  20. Teman2,
    Mahasiswa sudah cukup pintar untuk membuat media masa independennya sendiri kok, dan gw dah dapat dukungan dari mereka, bahkan ada link ke penulis pro mahasiswa yang menulis di koran – koran ternama, so media masa bukan musuh kita. Mereka juga terpaksa harus terlibat dengan keterikatan karena power pemerintah, tapi underground. mereka akan membantu kita.

    Untuk koko,
    Kita tidak menjelek – jelekan pemerintah. Hanya saja lebih ke mencegah hal – hal jelek terjadi di pemerintahan supaya pemerintah gak dijelek – jelekin lagi kan? :p itulah fungsi asli political contract yang ingin ku bangun.

    Untuk FIBUIers, saya butuh seluruhpersatuan mahasiswa untuk merampungkan hal ini. Karenanya tidak banyak yang bisa saya katakan, karena ini bukan hanya proyek saya semata, tapi proyek seluruh rakyat Indonesia dengan Mahasiswa sebagai perantaranya. dan saya hanya pencetusnya.

    Untuk iRHotep,
    Tolong masukan – masukannya yak? ^^

    Reply
  21. halo halo anak Akprop 2008!
    (atau siapa aja deh yang ngurusin aksi 12 Mei kemaren itu)
    gw mau nanya beberapa hal nih.

    1. Kenapa persiapan aksi 12 Mei nampaknya sangat kurang dibanding persiapan aksi yang tanggal 16 April? Untuk aksi 16 April, sosialisasi barang bawaan & jalur evakuasi sangat jelas dan rinci diberikan ke fakultas tapi untuk aksi 12 Mei engga. Padahal aksi yang 12 Mei lebih besar.

    2. Kenapa koordinasi di lapangan berantakan? Dari awal, transportasi kurang sehingga akhirnya pemberangkatan jadi terpisah2 dengan jarak yang jauh (sampe bisa ada yang udah di salemba dan sebagian lain baru berangkat dari kampus). Emangnya ga bisa merkirain jumlah massa yang bakal turun trus nyediain transportasi accordingly ya? Padahal pas fakultas saya mau nyewa kendaraan sendiri katanya buat kendaraan udah diurus BEM UI semua. Trus katanya anak Akpropnya ketinggalan (berangkat belakangan) sehinga pas awal di lapangan sempet ga ada yang megang. Dan lain-lain lah..

    -pertanyaan mendasar nih-
    3. Buat apa sih aksi yang kemaren itu? Gw melihatnya sebagai seremoni aja atas 10 tahun reformasi. Gw ga nangkep aja nih -mungkin karena keterbatasan kognitif gw- apa yang dituju aksi kemaren? Mau menyuarakan aspirasi ke Presiden? Lah Presidennya kemaren lagi di Surabaya gitu. Pengen menyampaikan ke Presiden lewat media? Nyatanya ga ke-blow up tuh di berita..

    dan ini buat semua yang ikut aksi.
    “Sudahkah kalian selesaikan tanggung jawab kalian saat kalian turun aksi? Adakah tugas akademis yang kalian tinggalkan demi turun aksi? Adakah teman sekelompok yang merasa dizhalimi karena kalian mninggalkan tugas kelompok untuk turun aksi? (buat yang pengurus lembaga) Adakah tugas kalian di lembaga yang kalian tinggalkan untuk turun aksi? Jangan sampai kalian menngritik pemerintah yang kalian anggap melalaikan tugasnya sedangkan kalian sendiri melalaikan tugas kalian”

    Shanti N. Andin
    Psikologi 2005
    shantiandin@gmail.com
    -silakan lho yang mau diskusi lebih lanjut di luar forum ini-

    Reply
  22. saya doni, akprop 2008, bukan untuk berkelit dari tanggung jawab atau membela diri… tapi saya benar2 tidak tahu perihal teknis untuk aksi BEM UI 12 mei di depan istana, karena saya sendiri diberi amanah untuk menjadi korlap pusat mahasiswa keperawtan untuk aksi perawat di depan DPR pada tanggal 12 mei pagi harinya dan saya sudah meminta izin kepada sang ketua departemen akprop karena tidak bisa berbuat banyak untuk aksi BEM SI di depan Istana.
    namun mengenai tujuan untuk aksi sendiri adalah untuk mendapatkan pernyataan tertulis dari SBY-JK untuk memenuhi TUGU RAKYAT yang harus dipenuhi sebelum masa pemerintahannya habis.
    apabila SBY tidak ada di JAkarta hari itu, namun untuk diketahui bahwa Jusuf Kalla ada di Jakarta, dan bila pun SBY PUNYA i’tikad baik maka seharusnya beliau mau menghadapi kita karena saya pikir dengan ditemukannya teknologi pesawat terbang maka jarak Surabaya-JAkarta bukan menjadi penghalang untuk memajukan bangsa bersama mahasiswa.
    dan perlu teman2 ketahui pula, kita tidak sekedar menuntut, tapi mahasiswa juga sudah memiliki solusi untuk membawa perubahan yang lebih baik, oleh karena itu kita memaksa untuk bisa bertemu langsung dengan presiden.

    Reply
  23. Enak lu don jadi koordinator aksi perawat tetap segar mata lu jadinya, ada anak perawat yang bagus gak? Kalau ada kasih gw nomor kontaknya lewat email ya.

    Reply
  24. @ ian:
    sirik aja sih lw, masih bau kencur aja udah mau cari cewek

    tapi berkenaan dengan aksi yang kemaren, hasilnya apa yah ? kalo ada yang berkenan memberi tahu saya…

    Reply
  25. hwahaha…
    malah cari jodoh ni si vokalis…
    menurut informasi yang saya lihat langsung dari sms andi malarangeng (jubir SBY), katanya SBY dah membaca dan memberikan komentarnya tentang TUGU RAKYAT waktu di Surabaya, tapi saya belum kroscek mengenai komentar apa yang dikeluarkan oleh SBY, sabar ya kawan…semoga beliau punya i’tikad baik tuk memperbaiki kondisi bangsa bersama mahasiswa, karena sekali lagi saya tekankan mahasiswa juga punya solusi bukan hanya tuntutan…

    Reply
  26. @koko & doni:
    Angkatan jadul kali gw, eh don kita kerjasama boleh, dari dulu memang gw mau main ke fik cuma belum ada kesempatan, yang manis, putih, atau hitam manis juga boleh.

    Reply

Leave a Comment